Bagi calon pengantin, mempersiapkan pernikahan bukan hanya soal gaun dan gedung. Ada hal-hal detail yang juga perlu diperhatikan, termasuk soal kebersihan diri. Salah satu yang kerap jadi perbincangan adalah mencukur bulu kemaluan. Apakah ada anjuran agama soal ini?
Jawabannya, iya. Dalam Islam, mencukur bulu kemaluan bukan sekadar soal estetika, tapi bagian dari fitrah manusia. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa ada lima hal yang termasuk fitrah, yaitu istihdad (mencukur bulu kemaluan), khitan, memangkas kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.
Sunah yang Membawa Kebersihan
Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa mencukur bulu kemaluan hukumnya sunah. Artinya, dianjurkan untuk dilakukan. Bukan tanpa alasan, kebiasaan ini punya banyak manfaat, baik secara agama maupun kesehatan.
Also Read
Secara agama, mengikuti sunah Rasulullah tentu mendatangkan pahala. Lebih dari itu, kebersihan area intim juga sangat ditekankan dalam Islam. Bulu kemaluan yang tidak terawat bisa menjadi sarang kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Selain itu, bulu kemaluan yang panjang juga bisa membuat area intim terasa lembap dan tidak nyaman. Kondisi ini bisa memicu pertumbuhan jamur dan bau tidak sedap. Dengan mencukurnya secara rutin, kebersihan dan kenyamanan area intim bisa lebih terjaga.
Tak Lebih dari 40 Hari
Lantas, seberapa sering kita harus mencukur bulu kemaluan? Dalam agama Islam, ada batasan waktu yang dianjurkan, yaitu tidak lebih dari 40 hari. Jika melebihi waktu tersebut, maka dianggap tidak memenuhi anjuran fitrah.
Penting untuk diingat, mencukur bulu kemaluan bukan hanya untuk calon pengantin saja, melainkan untuk semua umat Muslim, baik pria maupun wanita. Hal ini menjadi bagian dari menjaga kebersihan diri secara keseluruhan.
Pilihan Cara Mencukur yang Aman
Dalam melakukannya, ada berbagai metode yang bisa dipilih. Mulai dari menggunakan gunting, trimmer, pisau cukur, hingga waxing. Pilihlah metode yang paling nyaman dan aman bagi diri sendiri.
Bagi yang baru pertama kali melakukannya, disarankan untuk berhati-hati agar tidak terjadi luka atau iritasi. Menggunakan pelembap atau after-shave bisa membantu menenangkan kulit setelah bercukur.
Jadi, mencukur bulu kemaluan bukan hanya soal persiapan pernikahan, tapi juga bagian dari menjaga fitrah dan kebersihan diri. Dengan melakukannya secara rutin dan sesuai anjuran, kita bisa mendapatkan manfaat kesehatan dan kebaikan yang terkandung di dalamnya.