Gelombang komentar "Ciluk Ba" dan variasi uniknya, "Ciluk ب", membanjiri TikTok belakangan ini, menimbulkan rasa penasaran di kalangan pengguna. Lebih dari sekadar tren iseng, fenomena ini mengungkap bagaimana sebuah permainan sederhana masa kecil bisa berevolusi dan menemukan relevansi baru di era digital.
Awal mula semua ini berakar dari sebuah video seorang ayah yang tengah bermain "ciluk ba" dengan anaknya. Interaksi yang hangat dan akrab ini memicu komentar spontan dari seorang penonton, "ciluk ba." Kemudian, seorang pengguna lain melakukan inovasi kreatif dengan mengubah akhiran "ba" menjadi huruf hijaiyah "ب", melahirkan "Ciluk ب". Sejak saat itu, komentar "Ciluk ب" seakan menjadi signature di berbagai video, melintasi genre dan konten.
Permainan "ciluk ba" sendiri adalah sebuah ritual interaksi universal. Di Indonesia, kita mengenal "ciluk ba" sebagai cara sederhana untuk menghibur bayi, mengundang tawa, dan mempererat ikatan emosional. Caranya pun mudah, cukup menutup wajah dengan tangan, lalu membukanya kembali sambil mengucapkan "ciluk ba". Di belahan dunia lain, permainan serupa dikenal dengan nama "peek-a-boo", dengan esensi yang sama: sebuah kejutan visual yang sederhana namun efektif.
Also Read
Lantas, mengapa "ciluk ba" dan "Ciluk ب" begitu viral di TikTok, platform yang didominasi oleh generasi muda? Jawabannya mungkin terletak pada nostalgia yang dibangkitkan. Bagi sebagian besar pengguna TikTok, "ciluk ba" bukan hanya sekadar permainan, tapi juga kenangan masa kecil yang menyenangkan. Komentar "ciluk ba" dan variasi "Ciluk ب" menjadi semacam inside joke yang menghubungkan pengguna dengan masa lalu mereka sekaligus dengan sesama pengguna lain.
Lebih dari itu, penggunaan huruf hijaiyah "ب" dalam "Ciluk ب" menambahkan dimensi baru pada tren ini. Ia tidak hanya sebuah permainan kata, tetapi juga penanda identitas budaya, di mana huruf Arab menjadi simbol keakraban dan kekeluargaan. Ini menunjukkan bagaimana tren digital bisa menjadi platform ekspresi budaya dan identitas yang kreatif.
Fenomena "Ciluk Ba" dan "Ciluk ب" di TikTok adalah bukti bahwa internet bukan hanya ruang untuk hiburan semata, tetapi juga tempat di mana kenangan, tradisi, dan identitas menemukan panggungnya. Ia mengingatkan kita bahwa terkadang, hal-hal sederhana bisa menjadi sangat bermakna jika dikemas dengan cara yang kreatif dan beresonansi dengan emosi kolektif. Dalam kesederhanaannya, "ciluk ba" telah menunjukkan kekuatannya untuk merangkul lintas generasi dan budaya di platform digital.