Mark Lee, rapper berbakat dari NCT, baru saja merilis single solo perdananya berjudul ‘Child’ di bawah proyek SM STATION: NCT LAB. Lagu ini bukan sekadar debut solo, tapi juga menjadi wadah curahan hati seorang Mark di tengah pergulatan identitas dan tekanan ekspektasi yang kerap menghantui seorang bintang. ‘Child’ bukan lagu pop ceria khas idola K-Pop, melainkan sebuah refleksi mendalam tentang ketidakpastian, keraguan, dan keinginan untuk bebas dari belenggu penilaian orang lain.
Lirik lagu ini, yang didominasi oleh ungkapan kebingungan dan pertanyaan, memberikan gambaran yang jelas tentang pergolakan batin Mark. Ia mempertanyakan siapa dirinya di mata orang lain, siapa dirinya sebenarnya, dan siapa dia kelak. Frasa "Aku seorang anak," yang berulang dalam lagu ini, menyiratkan bahwa Mark merasa dirinya masih dalam proses pencarian jati diri. Ia merasa belum sepenuhnya mampu memenuhi ekspektasi yang dibebankan padanya, sebuah perasaan yang mungkin akrab bagi banyak anak muda di usia pencarian.
Lagu ini juga menyentuh tentang bagaimana rasanya menjadi sorotan publik. Mark mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap penilaian orang lain melalui lirik seperti, "Bla, bla, bla, kalian terlalu banyak bicara," dan "Siapa aku di mata orang lain?". Tekanan untuk selalu tampil sempurna dan memenuhi standar yang ditetapkan masyarakat membuat Mark merasa terbebani. Ia ingin melepaskan diri dari semua itu dan menjadi dirinya sendiri, meski itu berarti menjadi orang asing di tengah keramaian.
Also Read
Lebih dari sekadar curahan hati personal, ‘Child’ juga dapat dipandang sebagai representasi dari gejolak generasi muda. Di era digital ini, anak muda seringkali dihadapkan pada tekanan untuk selalu tampil sempurna di media sosial dan menghadapi berbagai ekspektasi dari lingkungan sekitar. Perasaan kebingungan dan ketidakpastian yang diungkapkan Mark dalam ‘Child’ adalah perasaan yang juga banyak dialami oleh generasi muda saat ini. Mereka sering merasa terjebak di antara keinginan untuk menjadi diri sendiri dan tuntutan untuk memenuhi standar yang ditetapkan masyarakat.
‘Child’ adalah lagu yang jujur dan otentik. Mark tidak berusaha menyembunyikan kegelisahan dan keraguan yang ia rasakan. Melalui lagu ini, ia mengajak pendengar untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang identitas dan eksistensi. Ia juga mengajak pendengar untuk menerima bahwa menjadi diri sendiri adalah sebuah proses yang terus berlangsung, penuh dengan ketidakpastian, dan tidak selalu berjalan mulus.
‘Child’ bukan hanya sekadar debut solo bagi Mark NCT, tetapi juga menjadi pernyataan bahwa seorang idola K-Pop juga manusia biasa, dengan segala keraguan dan pergulatan batinnya. Lagu ini mengingatkan kita semua untuk lebih berempati dan memahami bahwa di balik gemerlap panggung dan popularitas, ada perjuangan untuk menemukan diri sendiri. Ini adalah pengingat untuk merangkul ketidaksempurnaan dan merayakan perjalanan menjadi diri sendiri.