Si Kecil atau mungkin kita sendiri pernah mengalami infeksi bakteri? Tenggorokan sakit, kulit memerah, atau sulit buang air kecil bisa jadi pertanda. Nah, salah satu antibiotik yang sering diresepkan dokter adalah cefadroxil. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga infeksi bisa diatasi. Tapi, sebelum mengonsumsinya, yuk kita kenali lebih dalam tentang cefadroxil!
Apa Itu Cefadroxil?
Cefadroxil adalah antibiotik golongan sefalosporin yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Cara kerjanya cukup unik, yaitu dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Bayangkan dinding sel itu seperti tembok pertahanan bakteri. Jika tembok ini gagal terbentuk, bakteri akan mati dan infeksi pun bisa sembuh.
Manfaat Cefadroxil: Lebih dari Sekadar Antibiotik
Obat ini tidak hanya ampuh mengatasi sakit tenggorokan biasa, lho. Berikut beberapa manfaat utama cefadroxil:
Also Read
- Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak: Mulai dari bisul kecil hingga infeksi yang lebih dalam, cefadroxil bisa menjadi solusi.
- Infeksi Saluran Kemih: Peradangan pada kantung kemih (sistitis) dan infeksi lainnya di saluran kemih dapat diatasi dengan antibiotik ini.
- Infeksi Tenggorokan dan Tonsil: Radang tenggorokan atau amandel yang disebabkan bakteri bisa diredakan dengan cefadroxil.
- Infeksi Saluran Napas: Cefadroxil juga efektif untuk infeksi pada saluran napas atas maupun bawah.
Dosis Cefadroxil: Perhatikan Takaran dengan Cermat
Dosis cefadroxil sangat bergantung pada usia, jenis infeksi, dan tingkat keparahannya. Ini penting untuk diingat:
- Dewasa: Biasanya menggunakan dosis gram. Untuk infeksi ringan, 1 gram per hari sudah cukup. Sementara untuk infeksi berat, dosis bisa ditingkatkan menjadi 2 gram per hari. Dosis ini biasanya dibagi dua, diberikan setiap 12 jam. Untuk sistitis, dosis 1-2 gram per hari biasanya diresepkan.
- Anak-anak (> 6 tahun): Dosis menggunakan takaran miligram, biasanya 25-50 mg/kg berat badan per hari, dan dibagi dalam dua dosis.
- Misalnya, anak dengan berat badan 20 kg, dosisnya sekitar 500mg – 1000mg per hari yang dibagi dua.
Penting: Selalu ikuti petunjuk dokter atau apoteker mengenai dosis cefadroxil. Jangan mengubah dosis sendiri, karena bisa berisiko.
Efek Samping Cefadroxil: Apa yang Perlu Diwaspadai?
Seperti obat lainnya, cefadroxil juga bisa menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping umum yang perlu diwaspadai adalah:
- Gangguan Pencernaan: Mual, muntah, diare, atau sakit perut.
- Reaksi Alergi: Ruam kulit, gatal-gatal, bengkak pada wajah atau bibir.
- Infeksi Jamur: Penggunaan antibiotik yang berkepanjangan bisa meningkatkan risiko infeksi jamur, terutama di mulut atau vagina.
Jika mengalami efek samping yang mengganggu atau reaksi alergi, segera konsultasikan dengan dokter.
Harga Cefadroxil di Pasaran
Harga cefadroxil di apotek bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 150.000, tergantung merek dan kemasan. Namun, harga ini bisa berubah, jadi selalu pastikan dengan apoteker ya!
Penting untuk diingat:
- Antibiotik bukan obat sembarangan. Jangan mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter.
- Habiskan antibiotik yang diresepkan. Jangan berhenti mengonsumsi antibiotik meskipun merasa sudah lebih baik, agar infeksi tidak kembali.
- Konsultasikan dengan dokter. Jika mengalami gejala infeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat ya! Selalu jaga kesehatan dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika dibutuhkan.
