Camelia Malik, nama yang tak asing di blantika hiburan Indonesia, kembali menjadi perbincangan hangat. Sosoknya yang karismatik dan lagu-lagu dangdutnya yang khas, membuat banyak orang penasaran dengan perjalanan kariernya. Bukan hanya dikenal sebagai penyanyi dangdut, Camelia juga seorang aktris yang telah mewarnai dunia perfilman tanah air. Mari kita telusuri lebih dalam profil dan kisah perjalanan sang diva dangdut ini.
Lahir di Jakarta dari ayah seorang tokoh perfilman, Djamaludin Malik, dan ibu bernama Farida Al-Hasni, Camelia Malik tumbuh dalam lingkungan yang akrab dengan dunia seni. Tak heran, darah seni sudah mengalir dalam dirinya sejak kecil. Ia memiliki darah keturunan Minangkabau, Jawa, Sunda, dan Arab, yang memperkaya identitas dan karakter uniknya. Hubungan keluarga juga menjadi sorotan menarik, dimana ia memiliki kakak tiri, musisi rock legendaris Ahmad Albar. Kedekatannya dengan dunia film sejak kecil memberinya akses untuk bertemu dengan tokoh-tokoh perfilman ternama seperti Asrul Sani, Usmar Ismail, dan Chitra Dewi.
Debutnya di dunia akting dimulai pada usia 16 tahun dalam film "Ratna", beradu akting dengan Rachmat Kartolo. Langkahnya di dunia film terus berlanjut, namun Camelia juga memiliki ketertarikan pada dunia tarik suara. Pada awal 1970-an, ia mulai merambah dunia musik dangdut. Titik balik karier musiknya terjadi saat sang suami, Reynold Panggabean, menawarinya untuk menyanyikan lagu "Colak-colek". Lagu ini bukan hanya menjadi hits besar, tapi juga mengantarkan Camelia Malik ke puncak popularitas sebagai penyanyi dangdut papan atas.
Also Read
Kehadiran Camelia Malik dalam industri dangdut menjadi warna baru. Ia tak hanya menyanyi, tapi juga menghadirkan goyangan khas yang memadukan unsur jaipong. Goyangan ini memberinya julukan "Diva Dangdut Jaipong". Ia juga berani tampil beda, menjauhkan dirinya dari kesan penyanyi dangdut yang melankolis. Camelia tampil enerjik, penuh percaya diri, dan berani, menjadikannya ikon dangdut yang disegani dan diidolakan.
Lagu-lagu hits seperti "Raba-raba," "Ceplas-ceplos," "Gengsi Dong," "Wakuncar," dan "Murah Meriah" terus melambungkan namanya. Bahkan, lagu "Colak-colek" mendapat pengakuan dari Pusat Penerangan ABRI. Kesuksesannya tak hanya di dunia musik, Camelia juga terus eksis di dunia film, membintangi berbagai judul film dan sinetron. Film-film seperti "Batas Impian", "Jangan Coba Raba-Raba", dan "Gengsi Dong" serta sinetron seperti "Melodi Cinta" dan "Sentuhan Ilahi" membuktikan kemampuannya berakting yang tak kalah memukau.
Namun, di balik kesuksesannya, perjalanan asmara Camelia Malik juga menjadi sorotan. Ia telah beberapa kali menikah dan bercerai. Pernikahan pertamanya dengan musisi Fuad Hassan berakhir tragis akibat kecelakaan. Pernikahan keduanya dengan Reynold Panggabean berakhir dengan perceraian setelah 12 tahun berumah tangga. Pernikahan ketiganya dengan bintang film Harry Capri, yang juga dikaruniai dua orang anak, juga berakhir pada tahun 2013.
Terlepas dari lika-liku kehidupan pribadinya, Camelia Malik tetaplah seorang legenda. Ia telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan musik dan film Indonesia. Kemampuannya untuk terus beradaptasi dan berkarya, menjadikannya inspirasi bagi banyak orang. Camelia Malik bukan hanya sekadar artis, ia adalah simbol keberanian, ketekunan, dan talenta yang tak pernah pudar. Ia membuktikan bahwa seorang wanita bisa sukses di berbagai bidang, dan tetap eksis di tengah perubahan zaman. Camelia Malik, sang diva dangdut jaipong, akan terus dikenang sebagai salah satu ikon hiburan Indonesia yang tak tergantikan.