Nama Ardhito Pramono kembali mencuat, namun kali ini bukan karena karya musiknya yang memikat atau perannya di layar lebar, melainkan karena kasus penyalahgunaan narkoba. Penangkapan musisi muda ini tentu menjadi pukulan telak bagi penggemarnya dan sekaligus refleksi bagi dunia hiburan tanah air.
Ardhito, yang lahir pada 22 Mei 1995, dikenal sebagai sosok multitalenta. Bukan hanya piawai memainkan berbagai alat musik seperti piano, drum, dan gitar, ia juga memiliki bakat dalam dunia akting. Jebolan JMC Academy Australia jurusan perfilman ini tumbuh menjadi idola kaum muda dengan sentuhan jazz dan nuansa musik era 40-an dalam karya-karyanya. Lagu-lagunya seperti "I Placed My Heart" dan "What Do You Feel About Me" menjadi soundtrack kisah cinta anak muda.
Namun, di balik talenta dan popularitasnya, Ardhito ternyata menyimpan sisi kelam. Kasus narkoba yang menjeratnya menjadi pengingat bahwa gemerlap dunia hiburan tidak menjamin kebebasan dari masalah personal. Ini bukan kali pertama seorang publik figur terjerumus dalam lingkaran setan narkotika. Tekanan popularitas, godaan gaya hidup hedonis, dan kurangnya dukungan mental seringkali menjadi pemicu.
Also Read
Kejadian ini juga membuka mata kita tentang pentingnya lingkungan pergaulan yang sehat dan dukungan keluarga. Ardhito, yang diketahui telah menikah dengan Jeanneta Sanfadelia, seorang model dan graphic designer, tampaknya tidak luput dari masalah-masalah yang dihadapi banyak orang. Meskipun memiliki pasangan yang sukses, masalah pribadi bisa menimpa siapa saja.
Kasus Ardhito Pramono ini harusnya menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku dunia hiburan, khususnya generasi muda. Bahwa ketenaran dan popularitas tidak boleh menjadi alasan untuk melupakan nilai-nilai moral dan kesehatan. Prestasi dan karya harusnya menjadi pengingat untuk berbuat baik, bukan menjadi pintu masuk ke dalam dunia yang penuh risiko.
Kini, Ardhito harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum. Kita berharap, kasus ini bisa menjadi titik balik baginya untuk memperbaiki diri dan kembali berkarya dengan lebih baik. Semoga ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari popularitas dan kekayaan, tetapi juga dari integritas dan kesehatan jiwa.