Amad Diallo, nama yang langsung melambung usai final Piala FA 2024. Bukan hanya karena gol penentu kemenangannya untuk Manchester United atas Liverpool, tapi juga karena selebrasi yang berujung kartu merah. Aksi lepas bajunya setelah mencetak gol di perpanjangan waktu itu, melanggar aturan FIFA dan membuatnya diusir keluar lapangan. Lantas, siapa sebenarnya sosok pemain muda berbakat ini?
Dari Pantai Gading ke Panggung Eropa
Amad Diallo, lahir di Pantai Gading, memulai perjalanan sepak bolanya di usia 13 tahun saat pindah ke Italia. Bergabung dengan tim junior Atalanta pada 2015, ia menunjukkan bakat yang luar biasa. Dua gelar Liga Primavera 1 menjadi bukti kontribusinya di level junior. Naik level ke tim U-15 dan U-17, Diallo terus mengasah kemampuannya, mencetak 12 gol dari 27 penampilan di tim U-17.
Performa apiknya mengantarkannya ke panggung utama sepak bola Eropa. Ia menjadi bagian penting dari tim Atalanta yang berhasil menjuarai Campionato Primavera 1 secara beruntun. Diallo bukan hanya sekadar pencetak gol, tapi juga kreator serangan yang cerdas.
Also Read
Pindah ke Manchester United: Investasi Jangka Panjang
Pada 2021, Manchester United kepincut dengan bakat Diallo dan merekrutnya dengan nilai transfer yang kabarnya mencapai 25-40 juta euro. Kontrak selama lima tahun menjadi sinyal bahwa MU melihat Diallo sebagai investasi jangka panjang.
Selama berseragam The Red Devils, Diallo terus menunjukkan perkembangan. Meskipun belum menjadi pilihan utama, ia berhasil mencuri perhatian dengan gol-gol indahnya, bahkan sempat memberikan assist di Liga Premier. Ia sempat dipinjamkan ke Rangers FC dan Sunderland FC, dan di Sunderland, ia meraih penghargaan EFL Young Player of the Month, membuktikan bahwa ia bisa bersinar di mana pun.
Kontroversi Selebrasi dan Pelajaran Berharga
Momen selebrasi kontroversial di final Piala FA 2024 menjadi pelajaran berharga bagi Diallo. Aturan FIFA dengan tegas melarang aksi melepas baju saat merayakan gol. Wasit tidak punya pilihan lain selain memberikan kartu kuning kedua yang berujung kartu merah. Insiden ini menunjukkan bahwa di sepak bola profesional, tidak hanya kemampuan teknis yang diuji, tapi juga kedewasaan dan kepatuhan pada aturan.
Kartu merah tersebut tentu menjadi noda dalam kemenangan yang diraih MU. Namun, hal ini juga bisa menjadi titik balik bagi Diallo untuk lebih bijaksana dalam bertindak. Ini bukan akhir dari segalanya, justru bisa menjadi pelajaran untuk tumbuh lebih baik lagi.
Masa Depan Cerah Diallo
Terlepas dari kontroversi selebrasi, Amad Diallo tetaplah seorang bintang muda dengan potensi besar. Pemain yang pernah debut di timnas Pantai Gading pada kualifikasi Piala Afrika 2021 ini memiliki kemampuan dribbling yang lincah, visi bermain yang baik, serta penyelesaian akhir yang cukup mumpuni. Ia adalah tipe pemain modern yang bisa bermain di berbagai posisi di lini depan.
Insiden kartu merah di final Piala FA bisa menjadi pelajaran berharga bagi Diallo. Yang terpenting, ia harus tetap fokus mengembangkan permainannya. Dengan talenta yang dimiliki, Diallo punya masa depan cerah di kancah sepak bola Eropa. Kita tunggu saja aksi-aksi brilian selanjutnya dari wonderkid Manchester United ini.