Lagu "93 Million Miles" dari Jason Mraz bukan sekadar melodi yang menenangkan. Dirilis pada tahun 2012 dalam album Love Is A Four Letter Word, lagu ini adalah sebuah perjalanan emosional yang membawa kita pada pemahaman tentang rumah, identitas, dan koneksi dengan diri sendiri. Lebih dari sekadar lagu pop, karya ini adalah refleksi mendalam yang bisa menyentuh siapa pun yang mendengarkannya.
Lirik yang ditulis oleh Jason Mraz, Michael Natter, dan Mike Daly, dengan produksi dari Joe Chiccarelli, menyampaikan pesan universal tentang pentingnya penerimaan diri dan keteguhan hati dalam menghadapi perjalanan hidup. Liriknya diawali dengan gambaran cahaya indah di cakrawala, simbol harapan dan keindahan yang selalu hadir. Namun, lagu ini dengan cerdas memperkenalkan konsep bahwa "tiadanya cahaya adalah bagian penting," mengingatkan kita bahwa kegelapan dan kesulitan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan.
Lebih dari Sekadar Perjalanan Fisik
Pesan inti lagu ini tidak hanya tentang jarak fisik, seperti judulnya yang mengacu pada jarak bumi ke matahari, tetapi lebih pada perjalanan internal setiap individu. Kata-kata nasihat dari figur ayah dalam lagu, "Nak, kelak kau akan pergi jauh / Jika kau lakukan dengan benar, kau akan suka dimana pun kau berada," memberikan panduan bijak tentang bagaimana menjalani hidup. Nasihat ini bukan hanya tentang mencapai kesuksesan materi, tetapi juga tentang menemukan kebahagiaan dan kepuasan diri di mana pun kita berada.
Also Read
Penggunaan metafora "lereng yang licin" untuk menggambarkan perjalanan hidup menunjukkan bahwa tidak akan selalu mudah. Akan ada tantangan dan hambatan. Namun, lirik "selalu ada tangan yang bisa kau pegangi" memberikan harapan bahwa kita tidak pernah benar-benar sendiri. Ada dukungan dan cinta yang bisa kita cari di saat-saat sulit.
Rumah di Dalam Diri
Puncak dari pesan lagu ini adalah tentang menemukan rumah di dalam diri sendiri. Lirik "Dengan melihat lebih dalam melalui teleskop / Kau bisa lihat kalau rumahmu ada di dalam dirimu" sangat kuat dan inspiratif. Lagu ini mendorong pendengar untuk melakukan introspeksi dan menemukan fondasi yang kuat dalam diri sendiri. Rumah bukan hanya tempat fisik, tetapi juga sebuah kondisi jiwa.
"Kau tidak pernah sendiri, kau akan selalu kembali ke rumah," adalah pengingat yang menenangkan bahwa meskipun kita mungkin merasa tersesat atau terasing, selalu ada tempat di dalam diri kita untuk kembali. Ini adalah pesan yang sangat relevan di dunia modern ini, di mana banyak orang merasa terputus dari diri mereka sendiri.
Pesan Universal yang Relevan
"93 Million Miles" bukan hanya lagu tentang perjalanan, tetapi juga tentang menemukan jati diri. Ini adalah lagu yang cocok untuk didengarkan di saat kita merasa ragu, kehilangan arah, atau bahkan di saat kita sedang merayakan pencapaian. Jason Mraz dengan cerdas menyampaikan pesan yang kompleks dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, menjadikannya lagu yang abadi dan relevan bagi semua generasi.
Lagu ini mengajak kita untuk merenungkan makna rumah, tidak hanya sebagai tempat tinggal fisik, tetapi juga sebagai kondisi jiwa yang tenang dan damai. Dengan mendengarkan "93 Million Miles," kita diingatkan bahwa dalam setiap perjalanan, kita selalu memiliki tempat untuk kembali: diri kita sendiri. Ini adalah pesan yang powerful dan menghangatkan hati, menjadikannya salah satu karya terbaik Jason Mraz yang patut untuk didengarkan berulang kali.