Sedotan Plastik Ditinggalkan, Alternatif Ramah Lingkungan Jadi Pilihan

Dian Kartika

Review & Rekomendasi

Pergeseran gaya hidup menuju keberlanjutan semakin terasa di tengah masyarakat. Jika dulu tas plastik menjadi andalan untuk membawa belanjaan, kini tas kain hadir sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan. Namun, di tengah perubahan ini, satu benda kecil yang masih setia menemani kita adalah sedotan plastik. Sulit rasanya melepaskan diri dari kebiasaan menggunakan sedotan sekali pakai ini, terutama saat menikmati minuman segar.

Padahal, tumpukan sedotan plastik yang berakhir di tempat sampah adalah bom waktu bagi lingkungan. Kita semua tahu bahwa plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, dan dampaknya bagi ekosistem sangat merusak. Oleh karena itu, sudah saatnya kita mulai mempertimbangkan alternatif lain yang lebih bertanggung jawab.

Kabar baiknya, pilihan untuk menggantikan sedotan plastik semakin beragam. Ada beberapa alternatif yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kita:

1. Sedotan Logam: Tahan Lama dan Praktis

Sedotan logam, atau stainless steel, menjadi favorit banyak orang karena ketahanannya. Sedotan ini bisa digunakan berkali-kali dan mudah dibersihkan. Bahkan, kini banyak produsen yang menyertakan wadah penyimpanan portabel, sehingga sedotan logam mudah dibawa saat bepergian. Investasi kecil untuk sedotan logam adalah kontribusi besar bagi lingkungan.

2. Sedotan Kertas: Solusi Sementara yang Terurai

Sedotan kertas hadir sebagai solusi sekali pakai yang lebih baik daripada plastik. Meski tetap menghasilkan sampah, sedotan kertas setidaknya dapat terurai secara alami. Kelemahan sedotan kertas adalah daya tahannya yang kurang. Sedotan ini bisa lembek jika terkena cairan dalam waktu lama. Jadi, nikmati minumanmu dengan segera jika menggunakan sedotan kertas.

3. Tanpa Sedotan: Pilihan Paling Bijak

Pilihan paling sederhana dan efektif adalah menolak penggunaan sedotan sama sekali. Minum langsung dari gelas, botol, atau kaleng adalah cara termudah untuk mengurangi sampah plastik. Membiasakan diri tanpa sedotan memang membutuhkan sedikit penyesuaian, namun dampak positifnya bagi lingkungan sangat signifikan.

Penting untuk disadari bahwa perubahan tidak harus dilakukan secara drastis. Mulailah dari hal kecil, seperti membawa sedotan logam sendiri atau membiasakan minum tanpa sedotan. Setiap langkah kecil yang kita ambil akan memberikan perbedaan besar bagi masa depan bumi. Saatnya kita beraksi dan memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan. Jangan biarkan sedotan plastik terus menjadi ancaman bagi lingkungan.

Baca Juga

Potret Terbaru Biby Alraen Istri Rifky Balweel Usai Lepas Hijab, Sebut Ini Jadi Proses Hidup

Dea Lathifa

Istri aktor Rifky Balweel, Biby Alraen baru-baru ini menarik perhatian publik. Bukan karena paras cantiknya, namun karena penampilan barunya. Biasa tampil dengan hijab, Biby ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Tinggalkan komentar