Rajiah Sallsabillah, nama yang kini menghiasi jagat olahraga Indonesia, bukan sekadar atlet biasa. Di balik keberhasilannya lolos ke perempat final Olimpiade Paris 2024, tersimpan kisah inspiratif tentang ketekunan dan semangat pantang menyerah. Ia adalah bukti nyata bahwa mimpi besar bisa diraih dengan kerja keras, bahkan ketika rintangan menghadang.
Awal mula Rajiah terjun ke dunia panjat tebing terbilang unik. Terinspirasi oleh sang kakak, ia yang saat itu masih berusia 14 tahun, iseng mengikuti seleksi atlet. Siapa sangka, keisengan itu justru menjadi titik balik hidupnya. Rajiah langsung lolos seleksi, bahkan berhasil meraih peringkat kedua. Sebuah debut yang mengejutkan dan menandakan bakatnya yang luar biasa.
Perjalanan karier Rajiah di dunia panjat tebing terus menanjak. Ia mulai aktif mengikuti berbagai kejuaraan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, ia juga tidak mengesampingkan pendidikannya. Rajiah tercatat pernah menempuh pendidikan di jurusan Sistem Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta, sebelum akhirnya pindah ke jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi di Universitas Wahid Hasyim Semarang. Langkah ini menunjukkan komitmennya untuk terus belajar dan mengembangkan diri di berbagai bidang.
Also Read
Prestasi Rajiah semakin bersinar. Ia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 2022 Hangzhou untuk nomor Women’s Speed, serta medali perak di nomor Women’s Speed Relay di ajang yang sama. Puncaknya, Rajiah berhasil meraih medali emas di IFSC World Cup Chamonix 2023, sebuah pencapaian membanggakan yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ia juga pernah meraih peringkat 2 di PON XX 2020 Papua untuk nomor Speed WR Putri.
Ada satu momen penting dalam perjalanan karier Rajiah. Di tahun 2023, ia memutuskan untuk berhijab. Keputusan ini tak menghalangi semangatnya. Justru, Rajiah semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Ia membuktikan bahwa hijab tidak menjadi penghalang bagi seorang atlet untuk berprestasi.
Puncak dari segala kerja keras Rajiah adalah tiket menuju Olimpiade Paris 2024. Lolosnya Rajiah ke ajang olahraga terbesar di dunia ini bukan tanpa perjuangan. Ia harus melewati berbagai kualifikasi ketat, termasuk kualifikasi di Budapest, Hungaria, dimana ia meraih medali perunggu. Ironisnya, saat itu Rajiah sedang berjuang dengan cedera punggung. Namun, semangat juangnya tak padam. Ia tetap tampil maksimal dan berhasil mengamankan tiket ke Paris.
Rajiah adalah representasi atlet muda Indonesia yang berpotensi meraih prestasi lebih tinggi di tingkat global. Keberhasilannya lolos ke Olimpiade Paris 2024 menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Kisahnya mengajarkan bahwa dengan tekad kuat, disiplin, dan semangat pantang menyerah, tidak ada mimpi yang tidak bisa diraih.
Selain Rajiah, ada tiga atlet panjat tebing Indonesia lainnya yang juga lolos ke Olimpiade Paris 2024, yaitu Veddriq Leonardo, Rahmad Adi Mulyono, dan Desak Made Rita Kusuma Dewi. Dengan keempat atlet ini, Indonesia memiliki harapan besar untuk meraih medali di cabang olahraga panjat tebing. Mari kita doakan yang terbaik untuk Rajiah dan seluruh atlet Indonesia, semoga mereka bisa memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa di Olimpiade Paris 2024. Kisah Rajiah adalah cerminan bahwa setiap anak bangsa berpotensi untuk menjadi bintang, asal diberikan kesempatan dan dukungan penuh.