Setiap pergantian tahun Hijriyah, umat Muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan berbagai tradisi dan amalan. Salah satu tradisi yang mulai banyak diperbincangkan adalah minum susu putih pada malam 1 Muharram. Bukan sekadar kebiasaan tanpa makna, tradisi ini menyimpan nilai filosofis dan spiritual yang mendalam.
Simbol Kesucian dan Awal yang Bersih
Tradisi minum susu putih ini, seperti yang diungkapkan oleh ulama besar Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki, bukan tanpa alasan. Susu putih dipilih sebagai simbol kesucian, kebersihan, dan nutrisi. Warna putihnya melambangkan lembaran baru yang bersih, tanpa noda, sebuah awal yang suci untuk memasuki tahun yang baru. Ini adalah metafora yang kuat, mengingatkan kita untuk memulai tahun dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan harapan yang baik.
Lebih dari Sekadar Nutrisi: Susu Sebagai Anugerah Ilahi
Selain itu, susu juga dipandang sebagai simbol anugerah dan keberkahan dari Allah SWT. Seperti yang disampaikan oleh KH Abdul Hamid, Ketua RMINU Kabupaten Pringsewu Lampung, susu bukan hanya sekadar minuman. Ia adalah sumber nutrisi penting, terutama bagi pertumbuhan anak. Ini menunjukkan betapa Islam sangat menghargai pentingnya nutrisi alami bagi kesehatan dan perkembangan generasi penerus.
Also Read
Lebih jauh lagi, tradisi ini juga mengingatkan kita pada kisah Isra’ Mi’raj. Saat itu, Rasulullah SAW memilih susu daripada khamr, menegaskan bahwa susu adalah minuman yang sesuai dengan fitrah manusia dan membawa kebaikan. Pilihan ini bukan sekadar kebetulan, tetapi sebuah petunjuk bagi umat Muslim untuk mengutamakan sesuatu yang baik dan bermanfaat.
Doa dan Harapan di Setiap Tegukan Susu
Tradisi ini juga tidak lepas dari doa dan harapan. Saat meminum susu putih, disunnahkan untuk membaca doa yang memohon keberkahan dan tambahan kebaikan dari Allah SWT. Doa ini bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi sebuah ungkapan rasa syukur atas segala anugerah yang telah diberikan, serta harapan agar tahun yang baru dipenuhi dengan keberkahan dan kemudahan.
Bukan Sekadar Ritual, Tapi Refleksi Diri
Tradisi minum susu putih 1 Muharram bukan hanya sekadar ritual yang dilakukan setiap tahun. Ini adalah momen refleksi, kesempatan untuk merenungkan kembali perjalanan hidup yang telah dilalui, memperbaiki diri, dan memulai tahun baru dengan semangat yang baru. Tradisi ini mengajak kita untuk tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga aspek spiritual dan emosional, demi meraih keberkahan dan kebaikan dalam hidup.
Maka, di setiap tegukan susu putih yang kita minum pada malam 1 Muharram, mari kita jadikan momen itu sebagai pengingat akan pentingnya kesucian hati, niat yang baik, dan syukur atas segala anugerah yang telah diberikan Allah SWT. Bukan hanya sekadar tradisi, tetapi sebuah langkah awal menuju tahun yang lebih baik.