Mungkin lemari dapur atau peralatan masak di rumah Mama akrab dengan merek Maspion. Di balik produk-produk berkualitas itu, ada kisah panjang dan inspiratif tentang perjuangan seorang Alim Husin, sang pendiri. Ia bukan hanya sekadar pengusaha, tapi juga visioner yang berhasil mengubah usaha kecil menjadi salah satu grup bisnis terkemuka di Indonesia.
Awal Mula yang Sederhana: Dari UD Logam Hingga Lampu Badai
Jejak langkah Maspion dimulai pada tahun 1962. Alim Husin bersama rekannya, Gunardi Go, mendirikan UD Logam DKI. Lima tahun berselang, UD Logam Jawa lahir, menandai dimulainya produksi peralatan dapur berbahan aluminium. Saat itu, siapa sangka usaha kecil ini akan bertransformasi menjadi raksasa bisnis?
UD Logam Djawa menjadi saksi awal perjalanan Maspion. Di awal 1960-an, mereka fokus memproduksi lampu teplok dari aluminium dan logam. Tak berhenti di situ, mereka juga memproduksi lampu badai yang sangat dibutuhkan para nelayan. Usaha yang awalnya hanya melibatkan delapan karyawan ini, mampu memproduksi 300 lusin per hari. Ini membuktikan bahwa kesungguhan dan kerja keras adalah modal utama.
Also Read
Ekspansi ke Plastik dan Lahirnya Merek "Maspion"
Tahun 1970 menjadi titik balik bagi usaha keluarga Alim Husin. Mereka melihat peluang besar di industri plastik. CV Jin Feng (Puncak Emas) pun didirikan. Produk-produk plastik mereka awalnya dikenal dengan merek "Maspioneer," yang terinspirasi dari perusahaan elektronik Jepang, Pioneer. "Mas" diambil dari emas, melambangkan nilai berharga, dan "pioneer" sebagai perintis. Namun, masalah muncul ketika perwakilan Pioneer mengajukan keberatan atas penggunaan nama tersebut.
Alim Markus, putra Alim Husin, kemudian mengubah nama merek menjadi "Maspion." Nama ini bukan sekadar perubahan, tetapi juga mengandung filosofi yang kuat: Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional atau Master Champion. Nama baru ini menjadi identitas kuat dan terus melekat hingga saat ini.
Kepemimpinan Alim Markus dan Perluasan Bisnis
Di bawah kepemimpinan Alim Markus, Maspion semakin berkembang. Ia berhasil meyakinkan pemerintah Jawa Timur untuk membangun pabrik besar, yang menjadi basis produksi Maspion hingga sekarang. Tak hanya itu, Alim Husin dan keluarga juga memperluas usaha ke produksi aluminium dengan mendirikan PT Indal Aluminium Industry pada tahun 1971.
Alim Husin kemudian menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Alim Markus, meskipun ia hanya berpendidikan SMP. Hal ini menunjukkan bahwa bakat, visi, dan semangat kewirausahaan, seringkali lebih penting dari sekadar pendidikan formal. Alim Markus dibantu oleh saudara-saudaranya, Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa. Mereka bahu-membahu membangun grup Maspion dengan melibatkan para eksekutif karier.
Maspion Kini: Kekuatan Bisnis dengan Ribuan Karyawan
Kini, Maspion telah menjadi salah satu grup bisnis terkemuka di Indonesia. Dengan lebih dari 25.000 karyawan dan 44 anak perusahaan, mereka mengoperasikan pabrik di berbagai kawasan industri di Jawa Timur, Jakarta, dan Jawa Barat. Perusahaan ini bukan hanya sekadar memproduksi peralatan rumah tangga, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan usaha keluarga dengan visi yang kuat.
Kisah Maspion adalah pengingat bahwa kesuksesan tidak datang secara instan. Dibutuhkan kerja keras, inovasi, dan semangat pantang menyerah. Perjalanan dari lampu teplok hingga menjadi raksasa bisnis peralatan rumah tangga adalah bukti nyata dari visi Alim Husin dan kepiawaian Alim Markus dalam memimpin dan mengembangkan usaha keluarga. Kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi Mama untuk meraih impian, apapun bidang yang ditekuni.