10 Jajanan Manis Khas Sunda yang Bikin Nagih: Bukan Sekadar Kue!

Dian Kartika

Review & Rekomendasi

Tanah Pasundan memang surganya kuliner. Selain hidangan berat yang kaya rempah, deretan jajanan manisnya pun tak kalah menggoda. Dari pasar tradisional hingga kedai-kedai modern, kue-kue khas Sunda ini selalu hadir menemani waktu santai atau menjadi teman minum teh yang sempurna. Kita tidak sedang bicara tentang kue yang itu-itu saja. Makanan tradisional ini adalah bagian dari identitas budaya yang patut kita lestarikan.

Mari kita telusuri 10 rekomendasi kue khas Sunda yang tak hanya lezat, tapi juga menyimpan cerita di baliknya:

  1. Ali Agrem: Bentuknya memang mirip donat, tapi rasanya jauh berbeda. Kue ini terbuat dari tepung beras dan gula merah yang digoreng hingga kering. Teksturnya renyah di luar, namun legit di dalam. Sensasi rasa manis gula merah yang khas membuatnya tak terlupakan. Ini bukan sekadar donat, melainkan simbol kekayaan cita rasa Sunda.

  2. Kue Bugis: Dibungkus daun pisang yang memberi aroma khas, kue bugis adalah perpaduan ketan dan kelapa parut yang dikukus. Isian kelapa yang manis dan gurih, berpadu dengan lembutnya ketan, menciptakan harmoni rasa yang menenangkan. Kue ini sering hadir di acara-acara adat dan menjadi simbol kehangatan.

  3. Bandros: Jajanan yang satu ini punya banyak sebutan, ada yang menyebutnya kue pancong. Bandros terbuat dari tepung beras, kelapa parut, dan santan yang dipanggang di atas cetakan khusus. Taburan gula pasir menambah sensasi manis dan tekstur yang renyah. Menyantap bandros hangat di pagi hari adalah cara terbaik untuk memulai hari.

  4. Mochi Sukabumi: Berbeda dengan mochi Jepang, mochi Sukabumi punya tekstur yang lebih kenyal dan rasa yang lebih manis. Isian kacang tanah dan taburan tepung gula menambah kenikmatan setiap gigitannya. Mochi bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang bagaimana bahan-bahan sederhana bisa menjadi hidangan istimewa.

  5. Papais: Kue tradisional khas Kuningan ini terbuat dari singkong parut yang dicampur kelapa dan gula merah, lalu dikukus dalam balutan daun pisang. Perpaduan rasa manis, gurih, dan aroma daun pisang yang khas, menciptakan pengalaman rasa yang autentik. Papais adalah contoh bagaimana singkong bisa diolah menjadi jajanan yang berkelas.

  6. Sagon: Kue kering yang terbuat dari tepung ketan dan gula pasir ini memang semakin sulit ditemukan. Namun, rasanya yang manis dan renyah tetap membekas di ingatan. Sagon adalah pengingat akan jajanan tempo dulu yang kini mulai terlupakan. Kita perlu menggiatkan lagi untuk melestarikannya.

  7. Lemet: Warnanya yang cantik berasal dari singkong yang diberi pewarna makanan. Lemet disajikan dengan taburan kelapa parut yang gurih. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis, menjadikannya camilan yang disukai banyak orang. Lemet adalah bukti bahwa jajanan tradisional bisa tampil menarik dan menggugah selera.

  8. Kue Awug: Kue yang berasal dari Banten ini juga kerap ditemui di Jawa Barat. Terbuat dari tepung beras, tepung tapioka, dan gula merah. Teksturnya lembut dan sedikit kenyal dengan rasa manis gula merah yang kuat. Kue Awug adalah contoh bagaimana kesederhanaan bisa menghasilkan cita rasa yang luar biasa.

  9. Dodongkal: Kue yang dikukus dalam aseupan beralaskan daun pisang ini menawarkan perpaduan rasa manis gula merah, gurih kelapa, dan aroma pandan yang memikat. Warnanya yang putih dan cokelat sungguh menggoda selera. Dodongkal bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang bagaimana tradisi memasak dipertahankan.

  10. Wajit: Jajanan khas Garut ini punya rasa manis dan gurih yang seimbang. Terbuat dari tepung beras, gula merah, dan santan. Wajit adalah simbol oleh-oleh khas Garut yang selalu dicari. Ini adalah bukti bahwa jajanan tradisional bisa menjadi daya tarik wisata kuliner yang kuat.

Kue-kue khas Sunda ini bukan sekadar jajanan, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan warisan budaya. Melalui setiap gigitan, kita bisa merasakan sentuhan tradisi dan kehangatan keluarga. Jangan biarkan kue-kue manis ini menghilang ditelan zaman. Mari kita terus melestarikan dan menikmatinya, agar cerita rasa Sunda terus terjaga.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Review Azarine Oil Free Brightening Daily Moisturizer: Pelembap Ringan untuk Kulit Berjerawat dan Mencerahkan?

Maulana Yusuf

Mencari pelembap yang tepat untuk kulit berminyak dan berjerawat memang tricky. Terlalu berat bisa bikin pori-pori tersumbat, sementara yang terlalu ...

Tinggalkan komentar