Tunas kelapa, lambang yang tak asing lagi bagi setiap anggota pramuka di Indonesia. Tapi, tahukah kamu siapa sosok di balik pemilihan simbol penuh makna ini? Ia adalah Sumardjo Atmodipuro, seorang tokoh yang dedikasinya terhadap gerakan pramuka tak bisa diragukan lagi.
Bapak Sumardjo, lahir di Blora pada 29 Februari 1903 dan wafat pada 31 Mei 1979, bukanlah sekadar anggota biasa dalam gerakan pramuka. Beliau adalah seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang juga memiliki latar belakang sebagai pejabat di Departemen Pertanian. Kombinasi antara kecintaannya pada pramuka dan pemahamannya tentang alam, khususnya tanaman kelapa, memberikan inspirasi luar biasa.
Pemilihan tunas kelapa sebagai lambang resmi gerakan pramuka bukanlah keputusan instan. Perlu waktu dan proses yang panjang hingga akhirnya ditetapkan melalui Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72. Surat keputusan ini merupakan penyempurnaan dari keputusan sebelumnya, yaitu 15/KN/67. Namun, ide dasar dari lambang ini tetaplah berasal dari pemikiran Sumardjo.
Also Read
Mengapa tunas kelapa? Bukan tanpa alasan, Bapak Sumardjo melihat kelapa sebagai pohon yang istimewa. Setiap bagian dari kelapa, mulai dari ujung daun hingga akarnya, memberikan manfaat. Filosofi inilah yang kemudian ditanamkan ke dalam gerakan pramuka. Harapannya, setiap anggota pramuka dapat menjadi individu yang bermanfaat, seperti pohon kelapa yang serba guna.
Lebih dari itu, kelapa adalah pohon yang mampu tumbuh di berbagai kondisi. Dari dataran rendah hingga tinggi, kelapa tetap dapat bertahan. Karakteristik ini mengajarkan anggota pramuka untuk selalu adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana pun mereka berada. Ini adalah sebuah pesan penting, bahwa pramuka harus menjadi sosok yang tangguh dan tidak mudah menyerah.
Kiprah Sumardjo Atmodipuro memang patut diacungi jempol. Beliau tidak hanya memberikan lambang visual yang mudah dikenali, tetapi juga memberikan filosofi mendalam yang relevan hingga saat ini. Tunas kelapa bukan sekadar gambar, ia adalah representasi dari semangat kepramukaan yang luhur, yaitu kemandirian, ketangguhan, dan kebermanfaatan bagi sesama.
Dengan mengenang sosok Sumardjo Atmodipuro, kita tidak hanya menghargai pencipta lambang pramuka, tetapi juga diingatkan kembali akan makna penting dari setiap simbol yang kita junjung tinggi dalam gerakan ini. Semoga semangat dan inspirasi yang beliau berikan terus membekas di hati setiap anggota pramuka Indonesia.