Minum Setelah Wudhu, Apakah Batal? Ini Kata Ulama dan Penjelasan Lengkapnya

Dian Kartika

Remaja & Pendidikan

Wudhu, ritual penyucian diri dengan air sebelum shalat, adalah bagian tak terpisahkan dari ibadah umat Muslim. Namun, seringkali timbul pertanyaan seputar hal-hal yang dapat membatalkan wudhu. Salah satu pertanyaan yang umum muncul adalah, "Apakah minum bisa membatalkan wudhu?" Yuk, kita bedah tuntas jawabannya di sini.

Hukum Minum Setelah Wudhu: Mayoritas Ulama Menyatakan Tidak Batal

Kabar baiknya, mayoritas ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa minum tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan wudhu. Landasan hukumnya jelas, Al-Quran dan hadis tidak menyebutkan minum sebagai salah satu pembatal wudhu.

Seperti yang tertera dalam Surah Al-Ma’idah ayat 6, pembatal wudhu yang disebutkan adalah:

  • Junub (berhubungan intim)
  • Keluar sesuatu dari dua jalan (buang air besar dan kecil)
  • Menyentuh perempuan (dengan maksud syahwat menurut sebagian ulama)

Selain itu, hadis Rasulullah SAW juga menguatkan bahwa pembatal wudhu adalah segala sesuatu yang "berupa air, warna, dan bau" yang keluar dari tubuh. Jadi, minum air biasa tidak termasuk dalam kategori tersebut.

Pengecualian: Ketika Minuman Menjadi Najis

Walaupun secara umum minum tidak membatalkan wudhu, ada pengecualian penting yang perlu diperhatikan. Jika minuman yang dikonsumsi mengandung zat najis, maka wudhu bisa batal. Contohnya, jika tanpa sengaja air yang diminum tercampur dengan kotoran atau zat lain yang hukumnya najis. Dalam kondisi seperti ini, wudhu perlu diulang karena prinsip kesucian dalam beribadah harus dijaga.

Mengapa Minum Tidak Membatalkan Wudhu?

Ada hikmah di balik ketetapan ini. Islam adalah agama yang mudah dan tidak memberatkan. Jika minum membatalkan wudhu, tentu akan merepotkan umat Muslim, terutama saat beraktivitas di luar rumah atau saat cuaca panas. Kebijaksanaan dalam syariat ini menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan kemudahan bagi umatnya.

Menjaga Kesucian Tetaplah Utama

Meskipun minum tidak membatalkan wudhu, bukan berarti kita mengabaikan kebersihan. Justru, kita tetap dianjurkan untuk menjaga kesucian diri sebelum dan selama beribadah. Hal ini termasuk menjaga kebersihan mulut dan anggota tubuh lainnya.

Kesimpulan: Tetap Tenang, Minum Tidak Membatalkan Wudhu!

Jadi, jangan khawatir lagi ya. Minum air atau minuman biasa setelah wudhu tidak akan membatalkan wudhu Anda. Kecuali, jika minuman tersebut mengandung najis, maka wudhu perlu diulang. Yang terpenting, tetaplah menjaga kesucian diri dan beribadah dengan khusyuk. Semoga informasi ini bermanfaat dan semakin menambah pemahaman kita tentang ibadah dalam Islam.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

Potret Terbaru Biby Alraen Istri Rifky Balweel Usai Lepas Hijab, Sebut Ini Jadi Proses Hidup

Dea Lathifa

Istri aktor Rifky Balweel, Biby Alraen baru-baru ini menarik perhatian publik. Bukan karena paras cantiknya, namun karena penampilan barunya. Biasa tampil dengan hijab, Biby ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Tinggalkan komentar