Dari Barat ke Timur, Kisah di Balik Lagu ‘Dari Sabang Sampai Merauke’: Simbol Persatuan Indonesia

Fatma Lutfia

Remaja & Pendidikan

Siapa yang tak kenal lagu ‘Dari Sabang Sampai Merauke’? Lagu wajib nasional ini seringkali kita dengar dan nyanyikan, baik di sekolah, acara kenegaraan, maupun dalam momen-momen kebersamaan lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa lagu ini menyimpan sejarah dan makna mendalam yang penting untuk kita pahami sebagai bangsa Indonesia?

Lagu yang sering kita lantunkan dengan penuh semangat ini ternyata memiliki kisah panjang sebelum menjadi ‘Dari Sabang Sampai Merauke’. Awalnya, lagu ini diciptakan pada 20 Mei 1942, di tengah hiruk pikuk masa penjajahan Jepang. Saat itu, lagu ini berjudul ‘Dari Barat ke Timur’ dan diciptakan oleh R. Soerarjo (atau R. Suharjo). Mungkin tak banyak yang tahu, penciptaan lagu ini terjadi di tengah situasi yang sulit, dimana semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air terus membara di dada para pejuang.

Kemudian, pada tahun 1963, terjadi perubahan penting. Presiden Soekarno, sosok yang dikenal dengan semangat nasionalismenya, mengganti judul lagu ini menjadi ‘Dari Sabang Sampai Merauke’. Perubahan ini bukan tanpa alasan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengintegrasikan Papua Barat ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan perubahan judul ini, lagu tersebut tidak hanya menjadi representasi geografis Indonesia yang membentang dari barat hingga timur, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa.

Lebih dari sekadar lagu, ‘Dari Sabang Sampai Merauke’ adalah representasi visual dan audial dari keberagaman Indonesia. Lagu ini menyiratkan bahwa meskipun kita terdiri dari ribuan pulau dengan berbagai suku, bahasa, agama, dan budaya, kita semua adalah satu Indonesia. Lagu ini adalah pengingat bahwa kekayaan keberagaman kita adalah kekuatan bangsa, bukan alasan untuk terpecah belah.

Setiap kali kita menyanyikan lagu ini, mari kita resapi maknanya. Bukan hanya sekadar hafalan lirik, tetapi juga semangat persatuan, rasa bangga pada tanah air, dan nasionalisme yang membara. Lagu ini mengajak kita untuk terus menjaga keutuhan NKRI dan menghargai keberagaman yang kita miliki. Mari kita jadikan lagu ‘Dari Sabang Sampai Merauke’ bukan sekadar nyanyian, tapi juga pengingat akan pentingnya persatuan dan semangat kebangsaan yang terus kita pelihara.

Jadi, di balik melodi yang sederhana dan lirik yang mudah diingat, tersimpan sejarah dan makna mendalam yang patut kita hargai. ‘Dari Sabang Sampai Merauke’, lebih dari sekadar lagu, ia adalah identitas dan semangat kita sebagai bangsa Indonesia.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Review Azarine Oil Free Brightening Daily Moisturizer: Pelembap Ringan untuk Kulit Berjerawat dan Mencerahkan?

Maulana Yusuf

Mencari pelembap yang tepat untuk kulit berminyak dan berjerawat memang tricky. Terlalu berat bisa bikin pori-pori tersumbat, sementara yang terlalu ...

Tinggalkan komentar