Anak aktif, lincah, atau seringkali disebut "pecicilan" memang bisa membuat orang tua kewalahan. Ke sana kemari, susah diam, seolah baterainya tak pernah habis. Tak jarang, rasa lelah dan gemas bercampur aduk. Namun, di balik keaktifan anak-anak, ternyata tersimpan potensi luar biasa yang patut disyukuri.
Sebuah hadis riwayat Tirmidzi menyebutkan bahwa "Aktifnya anak kecil akan menambah akalnya ketika dia dewasa nanti." Hadis ini seolah menjadi pengingat bagi kita, para orang tua, untuk tidak mudah menyerah pada kelelahan. Lebih dari itu, hadis ini memberikan perspektif baru bahwa keaktifan anak bukanlah sesuatu yang negatif. Justru sebaliknya, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa anak sedang mengembangkan potensi kognitifnya.
Bukan tanpa alasan mengapa keaktifan anak dikaitkan dengan kecerdasan. Anak yang aktif cenderung lebih banyak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Mereka penasaran dengan berbagai hal, mencoba hal baru, dan terus bergerak. Proses eksplorasi inilah yang merangsang perkembangan otak dan memicu lahirnya ide-ide kreatif. Otak mereka seolah terus diasah melalui pengalaman langsung, bukan hanya dari teori atau instruksi verbal.
Also Read
Tentu, ini bukan berarti kita membiarkan anak-anak berbuat semaunya tanpa pengawasan. Tetap ada batasan yang perlu diajarkan. Namun, batasan tersebut bukanlah untuk mengekang mereka, melainkan untuk mengarahkan energi mereka ke hal-hal yang positif. Orang tua bisa memfasilitasi anak dengan berbagai kegiatan yang mendukung keaktifannya. Misalnya, olahraga, bermain di alam terbuka, atau mengikuti kegiatan seni yang melibatkan gerakan.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa setiap anak unik. Ada anak yang memang secara alami lebih aktif daripada yang lain. Jangan membandingkan anak kita dengan anak lain. Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Justru, dengan menerima keunikan mereka, kita bisa membantu mereka mengembangkan potensi terbaiknya.
Jadi, jika anak kita termasuk tipe yang aktif, jangan mudah merasa jengkel atau menyerah. Ingatlah hadis yang mengingatkan kita bahwa keaktifan mereka adalah bagian dari proses pembelajaran dan perkembangan. Mari dampingi mereka dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Biarkan mereka mengeksplorasi dunia dengan caranya sendiri, sembari kita terus memberikan bimbingan dan dukungan. Karena siapa tahu, di balik keaktifannya, tersimpan potensi kecerdasan yang luar biasa.