Terrible Two Bukan Akhir Dunia: Memahami dan Menangani Fase Perkembangan Anak

Dea Lathifa

Parenting

Setiap orang tua pasti pernah mendengar istilah "terrible two". Fase ini sering kali menjadi momok menakutkan karena identik dengan perilaku anak yang sulit diatur, keras kepala, dan tantrum. Namun, benarkah setiap anak pasti mengalami fase ini dengan gejala yang sama? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang terrible two, bukan hanya dari sudut pandang teori, tetapi juga dari perspektif praktis berdasarkan pengalaman para orang tua.

Apa Sebenarnya Terrible Two?

Terrible two bukanlah penyakit atau gangguan perilaku. Ini adalah fase perkembangan normal yang umumnya terjadi pada anak usia sekitar 2 tahun. Pada usia ini, anak mulai menyadari dirinya sebagai individu yang terpisah dari orang tua. Mereka mulai mengembangkan kemandirian dan keinginan untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya. Namun, kemampuan bahasa dan kontrol emosi mereka belum matang, sehingga seringkali muncul perilaku-perilaku yang menantang.

Ciri khas dari terrible two adalah:

  • Keinginan untuk Mandiri: Anak seringkali menolak bantuan orang tua dan ingin melakukan segala sesuatu sendiri, meskipun belum mampu. Ungkapan "aku sendiri!" menjadi kalimat andalan mereka.
  • Penolakan Terhadap Bantuan: Dulu anak senang dibantu, kini mereka justru marah jika kita menawarkan bantuan.
  • Keras Kepala: Anak sulit menerima kata "tidak" atau "jangan". Mereka cenderung memaksakan kehendak dan melakukan hal-hal yang dilarang.
  • Tantrum: Saat keinginan tidak terpenuhi, anak bisa mengamuk, menangis, atau berguling-guling di lantai. Namun, perlu diingat bahwa intensitas tantrum pada setiap anak berbeda-beda.

Mitos dan Fakta Tentang Terrible Two

Banyak orang tua yang menganggap terrible two sebagai momok menakutkan yang harus dihindari. Padahal, fase ini adalah bagian tak terpisahkan dari perkembangan anak. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta seputar terrible two:

  • Mitos: Semua anak mengalami terrible two dengan intensitas yang sama.
    • Fakta: Setiap anak memiliki karakter dan temperamen yang berbeda. Ada anak yang melewati fase ini dengan relatif mudah, sementara ada anak yang menunjukkan perilaku yang lebih menantang.
  • Mitos: Terlambat atau tidak mengalami terrible two berarti ada yang salah pada perkembangan anak.
    • Fakta: Fase ini bisa datang lebih cepat atau lebih lambat, bahkan ada anak yang tampak tidak mengalami gejala yang signifikan. Hal ini tidak selalu menjadi indikasi adanya masalah.
  • Mitos: Tantrum adalah cara anak untuk memanipulasi orang tua.
    • Fakta: Tantrum adalah ungkapan emosi anak yang belum bisa mereka kontrol dengan baik. Mereka belum memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.

Menangani Terrible Two dengan Bijak

Menghadapi terrible two memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan yang konsisten, orang tua bisa melewati fase ini dengan lebih tenang. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dicoba:

  1. Penuhi Keinginan yang Wajar: Jika anak ingin mencoba melakukan sesuatu sendiri, biarkan saja. Namun, tetap perhatikan keamanan dan berikan bantuan seperlunya. Jangan lupa untuk memuji usaha mereka.
  2. Berikan Pilihan: Saat anak menolak sesuatu, berikan mereka pilihan. Misalnya, "Kamu mau pakai baju merah atau biru?" Dengan memberikan pilihan, anak merasa memiliki kendali dan lebih kooperatif.
  3. Alihkan Perhatian: Jika anak mulai tantrum, cobalah mengalihkan perhatian mereka dengan aktivitas lain atau mainan kesukaannya.
  4. Bersabar dan Konsisten: Hadapi tantrum dengan tenang. Jangan ikut terpancing emosi. Tetapkan batasan yang jelas dan konsisten.
  5. Berikan Pujian: Saat anak menunjukkan perilaku yang baik, berikan pujian dan penghargaan. Ini akan memotivasi mereka untuk mengulanginya.
  6. Komunikasi Efektif: Berbicaralah pada anak dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Jelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
  7. Cari Dukungan: Jika Anda merasa kesulitan menghadapi terrible two anak, jangan ragu untuk mencari dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman. Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli perkembangan anak.

Lebih dari Sekedar "Terrible"

Terrible two seringkali dianggap sebagai masa yang sulit bagi orang tua. Namun, jika kita melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, fase ini sebenarnya adalah kesempatan untuk belajar memahami anak lebih dalam. Ini adalah saat di mana anak mulai menunjukkan identitas dan kemandirian mereka. Dengan kesabaran, konsistensi, dan cinta, kita dapat membantu anak melewati fase ini dengan baik dan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. Ingatlah, terrible two bukan akhir dunia, melainkan sebuah fase yang akan berlalu, dan pada akhirnya akan membawa kita lebih dekat dengan si kecil.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Review Azarine Oil Free Brightening Daily Moisturizer: Pelembap Ringan untuk Kulit Berjerawat dan Mencerahkan?

Maulana Yusuf

Mencari pelembap yang tepat untuk kulit berminyak dan berjerawat memang tricky. Terlalu berat bisa bikin pori-pori tersumbat, sementara yang terlalu ...

Tinggalkan komentar