Speelwijk Saksi Bisu Ambisi Kolonial Belanda di Banten

Sarah Oktaviani

Parenting

Benteng Speelwijk, berdiri kokoh di Kampung Pamarican, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, bukan sekadar tumpukan batu bata merah. Ia adalah monumen bisu yang menyimpan jejak ambisi kolonial Belanda pada abad ke-17, di tanah yang dulunya merupakan pusat perdagangan penting di Nusantara.

Arsitek Hendrick Loocaszoon Cardeel, ditunjuk oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk merancang benteng ini. Ia tidak sekadar membangun struktur pertahanan, tetapi juga mengukir simbol kekuasaan dan kontrol. Benteng Speelwijk hadir sebagai perwujudan kehadiran Belanda yang semakin kuat di Banten, dan menjadi penanda perubahan signifikan dalam dinamika politik dan ekonomi kawasan tersebut.

Pendirian benteng ini, yang bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan Haji (1672-1684), menjadi bukti nyata dari intrik dan pergolakan yang terjadi di Banten saat itu. Sultan Haji, yang mencari dukungan Belanda untuk merebut takhta, tidak menyadari bahwa kehadiran benteng ini bukan sekadar bantuan temporer. Speelwijk, yang namanya diambil dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda Cornelis Janszoon Speelman, justru menjadi cengkeraman permanen yang mengebiri kedaulatan Banten.

Benteng Speelwijk bukan hanya sekadar struktur fisik. Di dalamnya, terukir cerita tentang persaingan dagang, pengkhianatan, dan perjuangan rakyat Banten mempertahankan kemerdekaan. Di balik tembok-tembok kokohnya, terjadi perundingan rahasia, siasat licik, dan gelegar senjata yang menggema di seluruh penjuru Banten. Benteng ini menjadi saksi bisu bagaimana Belanda, dengan strategi dan kekerasan, mampu menguasai wilayah yang begitu strategis.

Kini, Benteng Speelwijk menjadi objek wisata sejarah yang menarik. Namun, lebih dari itu, ia seharusnya menjadi pengingat bagi kita tentang pahitnya sejarah kolonialisme. Ia adalah monumen yang seharusnya membuat kita merenungkan bagaimana kekuasaan, jika tidak dikelola dengan bijak, dapat menghancurkan sebuah peradaban. Kita perlu melihat Benteng Speelwijk bukan hanya sebagai objek wisata, tetapi juga sebagai cermin masa lalu yang seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi masa depan.

Dengan menelisik Benteng Speelwijk, kita tidak hanya mempelajari sejarah arsitektur atau politik kolonial. Kita juga belajar tentang keberanian, pengorbanan, dan ketahanan masyarakat Banten dalam menghadapi penjajahan. Kisah ini adalah bagian dari identitas kita, dan ia harus terus diceritakan agar kita tidak pernah melupakan akar sejarah kita. Benteng Speelwijk, dengan segala cerita di baliknya, adalah panggilan bagi kita semua untuk terus mengkaji dan menghargai sejarah bangsa.

Baca Juga

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

Musik DJ Paling Enak Didengar: Sensasi 2024 dengan Sentuhan Remix Lokal

Maulana Yusuf

Musik DJ terus berevolusi, dan di tahun 2024 ini, trennya semakin menarik untuk diikuti. Jika di tahun-tahun sebelumnya kita disuguhi ...

Tinggalkan komentar