Mata berair dan belek pada bayi, terutama pada usia 3 bulan, seringkali membuat orang tua khawatir. Kondisi ini bisa terjadi terus-menerus dan bahkan membentuk kerak jika tidak segera dibersihkan. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua mata berair pada bayi merupakan indikasi masalah serius. Mari kita telaah lebih dalam mengenai penyebabnya dan kapan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Penyebab Umum Mata Berair pada Bayi
Ada beberapa alasan mengapa mata bayi bisa terus-menerus berair dan menjadi belek, di antaranya:
-
Saluran Air Mata Tersumbat: Ini adalah penyebab paling umum pada bayi. Saluran air mata (nasolacrimal duct) yang menghubungkan mata ke hidung mungkin belum sepenuhnya berkembang atau tersumbat. Akibatnya, air mata tidak dapat mengalir dengan lancar dan menumpuk di mata, kemudian keluar dan mengering menjadi belek. Kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya seiring pertumbuhan bayi, sekitar usia 6-12 bulan.
Also Read
-
Iritasi Mata: Mata bayi sangat sensitif. Debu, udara kering, atau bahkan sampo bayi bisa mengiritasi mata dan memicu produksi air mata berlebih.
-
Infeksi: Meskipun pada kasus yang disebutkan di atas mata terlihat bersih dan tidak merah, infeksi ringan tetap mungkin terjadi. Konjungtivitis atau infeksi mata lainnya dapat menyebabkan mata berair, merah, bengkak, dan mengeluarkan belek berwarna kuning atau kehijauan.
-
Alergi: Meskipun jarang pada bayi usia 3 bulan, alergi terhadap zat tertentu di lingkungan (misalnya tungau debu atau bulu hewan) dapat menyebabkan mata berair dan gatal.
Perbedaan dengan Hidung Kering
Kondisi hidung yang kering pada bayi dengan mata berair bukan hal yang aneh. Saluran air mata seharusnya bermuara di hidung, namun jika tersumbat, air mata tidak akan mencapai hidung. Ini menjelaskan mengapa hidung bayi tetap kering meskipun matanya terus berair.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun sebagian besar kasus mata berair pada bayi tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai dan menjadi pertimbangan untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak:
- Mata Merah atau Bengkak: Jika mata bayi terlihat merah, bengkak, atau sakit, ini bisa menjadi tanda infeksi yang memerlukan penanganan medis.
- Belek Berwarna Kuning atau Kehijauan: Belek berwarna kekuningan atau kehijauan umumnya mengindikasikan adanya infeksi bakteri.
- Demam: Jika bayi demam disertai mata berair, ini bisa menjadi gejala infeksi yang lebih serius.
- Bayi Tampak Tidak Nyaman atau Rewel: Jika bayi tampak sangat tidak nyaman, rewel, atau sulit tidur karena kondisi matanya, sebaiknya segera diperiksakan.
- Mata Berair Tidak Membaik: Jika mata berair dan berbelek tidak menunjukkan perbaikan setelah beberapa minggu atau justru bertambah parah, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Perawatan Rumahan yang Dapat Dilakukan
Sambil menunggu janji dengan dokter, ada beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu meredakan keluhan mata berair pada bayi:
- Kompres Air Hangat: Usap lembut mata bayi dengan kapas yang dibasahi air hangat untuk membersihkan belek. Lakukan ini beberapa kali sehari.
- Pijat Lembut Area Pangkal Hidung: Pijat lembut area pangkal hidung di dekat mata. Ini dapat membantu membuka sumbatan pada saluran air mata. Gunakan gerakan melingkar dengan jari telunjuk.
- Jaga Kebersihan: Pastikan kebersihan tangan saat menyentuh mata bayi untuk menghindari risiko infeksi.
- Hindari Iritan: Jauhkan bayi dari paparan asap, debu, dan bahan-bahan lain yang dapat mengiritasi mata.
Penting untuk diingat, diagnosis dan pengobatan yang tepat hanya dapat dilakukan oleh dokter. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika Anda khawatir atau jika kondisi mata bayi tidak membaik. Dengan penanganan yang tepat, sebagian besar kasus mata berair dan berbelek pada bayi dapat diatasi dengan baik.
