Kenapa Iklan Susu Formula Dilarang? Memahami Alasan dan Aturan di Baliknya Demi Kesehatan Bayi

Annisa Ramadhani

Parenting

Susu formula kerap kali menjadi perdebatan di kalangan ibu baru. Di satu sisi, ia menjadi alternatif saat ASI tak mencukupi atau kondisi medis tertentu mengharuskan. Di sisi lain, ada aturan ketat soal promosinya. Lantas, kenapa ya iklan susu formula dilarang? Mari kita kupas tuntas agar para ibu memiliki pemahaman yang utuh.

ASI adalah Pilihan Utama, Bukan Sekadar Opsi

Alasan utama pelarangan iklan susu formula adalah untuk mempromosikan ASI sebagai pilihan utama nutrisi bayi. Organisasi kesehatan dunia, seperti WHO, dengan tegas merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. ASI bukan sekadar makanan, tapi juga sumber antibodi dan nutrisi ideal yang tak tergantikan, dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bayi. Iklan yang gencar bisa saja mengaburkan fakta ini, membuat ibu bimbang dan justru memilih susu formula hanya karena promosi yang menarik. Padahal, ASI adalah anugerah terbaik untuk buah hati.

Melindungi Ibu dan Bayi dari Klaim Menyesatkan

Seringkali kita temui iklan susu formula dengan klaim yang berlebihan tentang keunggulan produk, seolah-olah ia bisa menggantikan ASI. Padahal, tidak ada susu formula yang mampu menandingi kompleksitas dan keajaiban ASI. Larangan iklan hadir sebagai tameng, melindungi ibu dari informasi yang bias dan menyesatkan. Dengan begitu, keputusan pemberian susu menjadi lebih objektif, berdasarkan fakta dan bukan sekadar bujuk rayu iklan.

Regulasi yang Memayungi Perlindungan ASI

Di Indonesia, kewajiban bayi mendapatkan ASI diatur jelas dalam UU Kesehatan. Bahkan, fasilitas khusus di tempat kerja pun wajib disediakan demi mendukung ibu memberikan ASI. Bukan hanya itu, berbagai peraturan pemerintah dan menteri kesehatan juga mengatur tentang pembatasan iklan susu formula. Kode Etik Pemasaran Susu Formula dari WHO juga melarang segala bentuk iklan susu formula di media massa, termasuk media sosial.

Beberapa aturan ketat yang perlu kita pahami:

  • No Iklan di Media Massa: Iklan susu formula dilarang di televisi, media cetak, dan media sosial.
  • No Sampel Gratis: Pemberian sampel gratis kepada ibu atau tenaga kesehatan juga dilarang.
  • No Promosi Terselubung: Promosi di fasilitas kesehatan, baik secara terbuka maupun terselubung, juga tidak diperbolehkan.
  • No Nasihat Langsung: Staf perusahaan susu formula dilarang memberikan nasihat langsung tentang produk mereka.

Peraturan terbaru bahkan memperjelas bahwa produsen susu formula dilarang melakukan kegiatan yang bisa menghambat pemberian ASI eksklusif. Pemberian potongan harga, contoh produk gratis, penjualan dari rumah ke rumah, hingga penggunaan jasa tenaga kesehatan atau influencer untuk promosi, semua dilarang.

Meningkatkan Pemberian ASI, Bukan Sekadar Melarang Iklan

Pelarangan iklan susu formula bukanlah satu-satunya solusi. Ada upaya lain yang juga penting, seperti:

  • Edukasi yang Tepat: Memberikan edukasi tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar adalah kunci. Kelas laktasi di rumah sakit dan pusat kesehatan sangat membantu ibu.
  • Dukungan Penuh: Dukungan keluarga dan masyarakat juga berperan penting. Ibu yang merasa didukung akan lebih percaya diri dalam menyusui.
  • Peran Pemerintah: Pemerintah juga memiliki tanggung jawab dengan menyediakan fasilitas dan dukungan bagi ibu menyusui, serta mengatur kebijakan yang pro-ASI.

Kata Ahli: ASI adalah Investasi Terbaik

Para ahli kesehatan sepakat bahwa ASI adalah yang terbaik untuk bayi. Mereka merekomendasikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan dilanjutkan dengan makanan pendamping hingga usia dua tahun atau lebih. ASI bukan sekadar makanan, tapi juga investasi kesehatan jangka panjang bagi buah hati.

Pesan untuk Para Ibu

Larangan iklan susu formula bukan untuk mempersulit, tapi justru untuk melindungi. Dengan pemahaman yang utuh, ibu bisa membuat keputusan terbaik untuk buah hatinya. Ingat, ASI adalah hadiah terindah yang bisa Anda berikan. Jika ada kendala, jangan ragu mencari dukungan dan informasi dari ahlinya. Keputusan pemberian nutrisi bayi adalah keputusan yang penting, pastikan keputusan tersebut didasari oleh informasi yang akurat dan objektif, bukan sekadar rayuan iklan semata.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Tinggalkan komentar