Ibu Menyusui Boleh Makan Jengkol? Ini Fakta dan Tips Amannya

Dea Lathifa

Parenting

Jengkol, si buah polong gepeng dengan aroma khas yang kontroversial, memang punya tempat tersendiri di lidah masyarakat Indonesia. Namun, bagi ibu menyusui, pertanyaan tentang boleh tidaknya mengonsumsi jengkol seringkali menghantui. Rasa khawatir akan dampaknya pada bayi dan produksi ASI menjadi pertimbangan utama. Mari kita bedah fakta dan mitos seputar jengkol bagi ibu menyusui.

Jengkol dan Asam Jengkolat: Sumber Kontroversi Aroma

Seperti yang kita ketahui, jengkol mengandung asam jengkolat, senyawa yang bertanggung jawab atas aroma khas yang menusuk, baik pada buahnya maupun urin orang yang mengonsumsinya. Aroma ini pula yang seringkali menjadi alasan sebagian orang menghindari jengkol. Namun, di luar aroma yang kuat, jengkol sebenarnya memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat.

Bolehkah Ibu Menyusui Mengonsumsi Jengkol?

Kabar baiknya, ibu menyusui diperbolehkan mengonsumsi jengkol asalkan dalam jumlah yang wajar. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa jengkol memberikan dampak buruk secara langsung pada bayi melalui ASI. Senyawa asam jengkolat tidak serta merta berpindah ke ASI dalam jumlah yang signifikan. Jadi, ibu tidak perlu terlalu khawatir tentang aroma ASI yang mungkin berubah akibat jengkol.

Namun, perlu diingat bahwa setiap ibu dan bayi memiliki kondisi yang berbeda. Reaksi alergi atau intoleransi makanan bisa saja terjadi, meskipun kasusnya jarang. Jika ibu atau bayi menunjukkan gejala yang tidak biasa setelah mengonsumsi jengkol, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Dampak Negatif Jengkol: Bukan pada Bayi, tapi pada Ibu

Yang perlu menjadi perhatian ibu menyusui bukan dampak jengkol pada bayi, melainkan dampak pada dirinya sendiri. Mengonsumsi jengkol dalam jumlah berlebihan dapat memicu masalah asam lambung. Kondisi ini dapat memicu peningkatan hormon stres, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada produksi ASI. Ketika ibu merasa cemas, stres, atau tertekan, produksi ASI bisa menurun dan kualitasnya pun terpengaruh.

Selain itu, bagi sebagian orang, jengkol juga bisa menyebabkan perut kembung atau masalah pencernaan lainnya. Jika ibu memiliki riwayat masalah pencernaan, sebaiknya hindari konsumsi jengkol atau batasi jumlahnya.

Tips Aman Mengonsumsi Jengkol untuk Ibu Menyusui

Agar ibu menyusui tetap bisa menikmati jengkol tanpa khawatir, berikut tips yang bisa diterapkan:

  1. Konsumsi Secukupnya: Jangan kalap saat menikmati jengkol. Batasi jumlahnya agar tidak memicu masalah asam lambung.
  2. Perhatikan Reaksi Tubuh: Setelah mengonsumsi jengkol, perhatikan apakah ada reaksi tidak biasa pada tubuh, baik dari segi pencernaan maupun perubahan suasana hati.
  3. Variasikan Menu Makanan: Jengkol memang nikmat, tapi jangan jadikan makanan utama. Pastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi dari makanan bergizi lainnya.
  4. Minum Air Putih yang Cukup: Setelah makan jengkol, perbanyak minum air putih untuk membantu melancarkan pencernaan dan mencegah dehidrasi.
  5. Pilih Jengkol yang Berkualitas: Pilih jengkol yang segar dan tidak terlalu tua. Jengkol yang terlalu tua cenderung lebih sulit dicerna dan aromanya lebih menyengat.
  6. Masak dengan Tepat: Jengkol bisa diolah menjadi berbagai macam masakan, seperti semur, rendang, atau sambal. Pilih metode memasak yang tidak terlalu pedas dan berminyak.

Kesimpulan: Nikmati Jengkol dengan Bijak

Jengkol memang bukan makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari. Namun, jika ibu sangat ingin menikmatinya, tidak ada salahnya mengonsumsi dalam jumlah yang wajar dan memperhatikan reaksi tubuh. Kunci utamanya adalah keseimbangan. Jangan sampai keinginan menikmati jengkol malah berdampak negatif pada kesehatan ibu dan produksi ASI. Yang terpenting adalah kesehatan ibu dan bayi, serta memastikan kebutuhan nutrisi ibu menyusui terpenuhi dengan baik. Jadi, selamat menikmati jengkol dengan bijak, ya, Ibu!

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Dokter Tifa: Profil, Biodata, dan Kontroversi di Balik Ahli Epidemiologi

Annisa Ramadhani

Siapa sebenarnya Dokter Tifa yang namanya seringkali menghiasi linimasa media sosial? Lebih dari sekadar ahli epidemiologi, sosok Tifauzia Tyassuma atau ...

Tinggalkan komentar