Hipertensi Kehamilan: Bukan Sekadar Tekanan Darah Naik, Waspada ‘Keracunan’

Fatma Lutfia

Kehamilan

Kabar bahagia kehamilan seringkali dibayangi berbagai kekhawatiran, salah satunya adalah masalah kesehatan yang bisa mengintai. Istilah "keracunan kehamilan" mungkin terdengar menakutkan, tetapi sebenarnya mengacu pada kondisi hipertensi yang muncul selama masa kehamilan. Lonjakan tekanan darah ini bukan sekadar masalah biasa, melainkan bisa menjadi pertanda adanya komplikasi yang perlu diwaspadai.

Hipertensi gestasional, atau tekanan darah tinggi saat hamil, bisa muncul tanpa gejala yang jelas. Itulah mengapa pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin sangat krusial. Tekanan darah yang meningkat ini bisa terjadi akibat perubahan hormonal, peningkatan volume darah, atau bahkan masalah pada plasenta. Namun, pada beberapa kasus, hipertensi bisa menjadi gejala preeklamsia, kondisi yang lebih serius dan berpotensi membahayakan ibu dan bayi.

Preeklamsia, yang seringkali disamakan dengan "keracunan kehamilan", adalah kondisi yang lebih kompleks. Selain tekanan darah tinggi, preeklamsia juga ditandai dengan adanya protein dalam urine dan bisa menyebabkan pembengkakan pada tangan, kaki, dan wajah. Kondisi ini bisa terjadi karena kelainan pada perkembangan plasenta, yang berdampak pada pasokan darah dan oksigen ke janin. Jika tidak ditangani dengan baik, preeklamsia dapat berkembang menjadi eklamsia, kondisi kejang yang mengancam jiwa.

Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan?

  • Pemeriksaan Rutin: Jangan pernah melewatkan jadwal pemeriksaan kehamilan. Dokter akan memantau tekanan darah dan melakukan pemeriksaan lainnya untuk mendeteksi dini potensi masalah.
  • Pola Hidup Sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang, batasi asupan garam, dan lakukan olahraga ringan secara teratur (sesuai rekomendasi dokter).
  • Waspadai Gejala: Kenali gejala preeklamsia, seperti sakit kepala yang parah, gangguan penglihatan, nyeri perut bagian atas, serta pembengkakan yang tiba-tiba. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala ini.
  • Kelola Stres: Stres berlebihan dapat memicu kenaikan tekanan darah. Cari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau sekadar menghabiskan waktu untuk hal-hal yang disukai.

Penting untuk diingat, hipertensi selama kehamilan bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Deteksi dini dan penanganan yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran atau pertanyaan seputar kehamilan Anda. Dengan kewaspadaan dan penanganan yang tepat, kita bisa melewati masa kehamilan dengan aman dan nyaman, menyambut kehadiran buah hati tercinta.

Baca Juga

Potret Terbaru Biby Alraen Istri Rifky Balweel Usai Lepas Hijab, Sebut Ini Jadi Proses Hidup

Dea Lathifa

Istri aktor Rifky Balweel, Biby Alraen baru-baru ini menarik perhatian publik. Bukan karena paras cantiknya, namun karena penampilan barunya. Biasa tampil dengan hijab, Biby ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Tinggalkan komentar