Pernahkah, Ma, merasa kesal setengah mati saat suami tak kunjung memberi kabar? Padahal, hati rasanya gelisah menanti, terutama saat ia sedang bepergian atau berangkat kerja. Rasanya, ingin sekali memastikan ia sampai tujuan dengan selamat. Namun, tak jarang, suami justru lupa memberi kabar, seolah tak ada yang menunggunya.
Situasi ini memang kerap kali memicu emosi. Bukan berarti kita posesif atau tak percaya pada suami, tapi sekadar ingin memastikan ia baik-baik saja. Namun, memendam kekesalan saja tak akan menyelesaikan masalah. Lalu, bagaimana cara menghadapi suami yang lupa memberi kabar tanpa harus ribut? Mari kita bedah lebih dalam.
Lebih dari Sekadar ‘Kabar’, Ini Tentang Kebutuhan Akan Koneksi
Sebelum membahas solusi, mari kita lihat dari sudut pandang yang berbeda. Mungkin, bagi sebagian suami, memberikan kabar bukanlah prioritas utama. Mereka menganggap, jika tidak ada masalah, berarti semua baik-baik saja. Namun, bagi istri, kabar bukan sekadar informasi, melainkan juga bentuk perhatian dan koneksi emosional.
Also Read
Di sinilah letak perbedaan cara berpikir dan kebutuhan antara pria dan wanita. Pria cenderung lebih fokus pada tugas dan pencapaian, sementara wanita lebih peka terhadap hubungan dan komunikasi. Jadi, lupa memberi kabar bisa jadi bukan karena suami tak peduli, melainkan karena memang ia tidak terbiasa melihat ‘kabar’ sebagai bagian penting dari hubungan.
Strategi Jitu Menghadapi Suami yang Lupa Kabar
Berikut adalah beberapa strategi yang bisa Mama terapkan, dikombinasikan dengan insight baru:
- Komunikasi Terbuka, Bukan Tuntutan: Hindari langsung menuduh atau menyalahkan. Bicaralah dengan lembut dan ungkapkan perasaan Mama. Jelaskan bahwa kabar dari suami membuat Mama merasa lebih tenang dan dihargai. Gunakan kalimat "aku merasa…" daripada "kamu selalu…"
- Tentukan Ekspektasi yang Jelas: Diskusikan dengan suami mengenai frekuensi dan bentuk kabar yang diharapkan. Misalnya, cukup dengan pesan singkat "Sudah sampai, Ma" atau "Aku lagi di sini". Dengan begitu, suami punya gambaran jelas tentang apa yang diharapkan.
- Buat Reminder Bersama: Jika memang suami sering lupa, coba buat reminder bersama, baik itu alarm di ponsel atau bahkan ditempel di tempat yang mudah terlihat. Ini adalah solusi praktis tanpa harus mengomel atau membuat drama.
- Berikan Apresiasi: Setiap kali suami memberikan kabar, jangan lupa berikan apresiasi. Ungkapkan rasa senang dan terima kasih Mama. Ini akan membuat suami merasa bahwa usahanya dihargai dan memotivasi dia untuk lebih sering memberi kabar.
- Pahami Gaya Komunikasi Suami: Mungkin suami bukan tipe orang yang suka kirim pesan panjang lebar. Coba pahami gaya komunikasinya. Bisa jadi, ia lebih nyaman memberikan kabar lewat cara lain, misalnya menelepon sekali saat sampai tujuan.
- Jangan Terlalu Fokus pada HP: Di era digital ini, kita seringkali terjebak menunggu kabar dari ponsel. Cobalah untuk mengalihkan perhatian dengan melakukan aktivitas lain. Ini akan membantu mengurangi rasa cemas dan tidak terlalu bergantung pada kabar dari suami.
- Ciptakan ‘Ritual’ Sederhana: Coba buat ritual sederhana saat suami pergi atau pulang. Misalnya, saling berpamitan atau memberi pelukan. Hal ini bisa jadi pengingat bagi suami untuk selalu memberi kabar dan juga mempererat koneksi emosional.
Lebih Dari Sekadar Kabar: Membangun Komunikasi yang Sehat
Masalah suami lupa memberi kabar memang terkesan sepele. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, hal ini bisa mengganggu keharmonisan hubungan. Ingat, tujuan utama kita bukan sekadar mendapatkan kabar, tetapi membangun komunikasi yang sehat dan saling pengertian. Dengan memahami perbedaan cara berkomunikasi, kita bisa mencari solusi yang paling tepat tanpa harus menyakiti perasaan satu sama lain. Jadi, Ma, mari kita hadapi masalah ini dengan kepala dingin dan hati yang lapang.