Lagu "Menghapus Jejakmu" kembali mencuri perhatian publik setelah di-remake oleh NOAH pada awal tahun 2022. Video musik yang menampilkan Angga Yunanda dan Vanesha Prescilla sontak menjadi perbincangan hangat, seolah membawa nostalgia pada era kejayaan Peterpan. Namun, dibalik popularitasnya yang kembali membara, tersimpan kisah menarik tentang penciptaan dan perjalanan lagu ini hingga akhirnya diaransemen ulang oleh berbagai musisi.
Banyak yang bertanya, siapa sebenarnya sosok di balik lirik puitis yang menghantui ini? Jawabannya, "Menghapus Jejakmu" lahir dari kolaborasi apik antara Ariel, sang vokalis Peterpan, dan Eross Candra. Namun, tahukah kamu jika nama Eross sempat tak tercantum sebagai pencipta saat lagu ini pertama kali dirilis? Perbedaan label antara kedua musisi ini sempat menjadi penghalang. Baru pada versi rekaman ulang di tahun 2022, nama Eross secara resmi diakui sebagai salah satu pencipta. Ini menjadi bukti bahwa waktu akan meluruskan segalanya.
Awalnya, lagu ini direncanakan untuk album ketiga Peterpan, "Hari Yang Cerah…". Namun, Ariel merasa "Menghapus Jejakmu" memiliki nuansa yang berbeda dan kurang cocok dengan konsep album tersebut. Ia sempat ingin memberikan lagu ini pada Bunga Citra Lestari (BCL). Namun, karena tidak kunjung ada kabar dari BCL, akhirnya lagu ini kembali ke "pangkuan" Peterpan dan menjadi salah satu hits andalan.
Also Read
Ini bukan kali pertama "Menghapus Jejakmu" mendapatkan sentuhan baru. Jauh sebelum NOAH, BCL juga pernah merilis ulang lagu ini dengan aransemen yang berbeda bersama Ariel sendiri. Hal ini membuktikan bahwa lagu ini memiliki daya tarik yang kuat dan mampu beradaptasi dengan berbagai gaya musik.
Reinkarnasi "Menghapus Jejakmu" ini tak hanya sekadar mengulang kesuksesan masa lalu. Lagu ini seolah menemukan jiwanya kembali, membuktikan bahwa karya yang baik akan tetap relevan dan dicintai oleh berbagai generasi. Liriknya yang sederhana namun dalam, tentang perpisahan dan kenangan yang tak bisa dihapus, tetap menyentuh hati pendengar hingga saat ini.
Penggalan lirik "Tak mungkin ini tetap bertahan, usai sudah semua berlalu" menjadi refleksi tentang realita kehidupan. Bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini memiliki batas waktu. Perpisahan, kehilangan, dan kenangan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia.
"Menghapus Jejakmu" bukan hanya sekadar lagu, tapi sebuah cerita tentang proses kreatif, dinamika industri musik, dan resonansi sebuah karya yang mampu menembus batas waktu. Bagaimana menurutmu tentang fenomena lagu ini? Apakah kamu punya kenangan tersendiri dengan lagu "Menghapus Jejakmu"?