Gus Kikin: Ulama Pebisnis Lintas Generasi Pimpin NU Jawa Timur, Warisi Spirit Tebuireng

Dea Lathifa

Hubungan

Abdul Hakim Mahfudz, atau yang lebih dikenal dengan Gus Kikin, bukan nama asing di kalangan Nahdliyin. Sosok yang baru saja didapuk sebagai Pejabat Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini, adalah representasi ulama modern yang sukses menyeimbangkan tradisi pesantren dan dinamika dunia bisnis. Pengangkatannya pada 10 Januari 2024 lalu, menjadi sorotan dan harapan baru bagi NU di Jawa Timur.

Lahir pada 17 Agustus 1958 di Jombang, Gus Kikin tumbuh di lingkungan pesantren yang kental. Ayahnya, KH Mahfudz Anwar, adalah pendiri Pondok Pesantren Sunan Ampel. Sementara ibunya, Nyai Hj Abidah Ma’shum, merupakan cicit dari KH Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri NU. Garis keturunan ini seolah menjadi takdir yang mengantarkan Gus Kikin pada peran-peran strategis di kemudian hari.

Pendidikan agama menjadi fondasi awal bagi Gus Kikin. Ia menimba ilmu di pesantren ayahnya dan juga di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Seblak, yang diasuh oleh kakeknya, KH Ma’shum Ali. Namun, ia tak menutup diri dari pendidikan formal. Setelah lulus SMA di Jombang, ia melanjutkan studi ke Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Pilihan ini mengindikasikan bahwa sejak muda, Gus Kikin memiliki pandangan luas dan tidak terbatas pada dunia pesantren saja.

Karier Gus Kikin di dunia bisnis dimulai dari Djakarta Lloyd, sebuah BUMN di bidang pelayaran. Pengalamannya di perusahaan ini memberinya bekal yang cukup untuk kemudian merintis usaha sendiri. Pada 1998, ia mendirikan lima perusahaan di Surabaya, yang kemudian berkembang menjadi 22 perusahaan dengan kantor pusat di Jakarta. Gurita bisnisnya mencakup berbagai sektor, mulai dari transportasi, pelayaran, kontraktor migas, hingga teknologi informasi dan media televisi. Salah satu perusahaan yang cukup dikenal adalah PT Energi Mineral Langgeng, yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi.

Kesuksesan Gus Kikin di dunia bisnis tidak membuatnya lupa pada akar pesantrennya. Pada 2016, ia diamanahi sebagai Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng. Pasca wafatnya KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) pada tahun 2020, Gus Kikin resmi menjadi Pengasuh Tebuireng. Kepemimpinannya di Tebuireng membawa angin segar. Ia menggabungkan ilmu salaf yang ia kuasai dengan manajemen modern yang ia pelajari dari dunia bisnis. Di bawah kepemimpinannya, Pesantren Tebuireng terus berkembang dan kini memiliki 15 cabang di seluruh Indonesia.

Kepemimpinan Gus Kikin tak hanya terbatas pada ranah pesantren. Ia juga aktif di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Pada 2022, ia diangkat sebagai salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk masa khidmat 2022-2027. Lalu, pada 10 Januari 2024, ia ditunjuk sebagai Pejabat Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur. Penunjukan ini menandakan bahwa Gus Kikin adalah sosok yang dipercaya untuk memimpin salah satu wilayah NU terbesar dan terpenting di Indonesia.

Pengangkatan Gus Kikin sebagai Pejabat Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur tentu bukan tanpa alasan. Selain latar belakang pesantren dan keorganisasiannya yang kuat, Gus Kikin juga memiliki kemampuan manajerial yang teruji. Ia adalah sosok yang mampu melihat peluang dan tantangan, serta berani mengambil keputusan yang tepat. Gaya kepemimpinannya yang menggabungkan tradisi dan modernitas diharapkan mampu membawa NU Jawa Timur ke arah yang lebih baik.

Gus Kikin bukan hanya sekadar ulama atau pebisnis. Ia adalah representasi dari generasi yang mampu menjembatani masa lalu dan masa depan. Ia adalah sosok yang tidak terjebak dalam dikotomi antara agama dan dunia. Ia membuktikan bahwa keduanya dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi. Dengan kepemimpinan yang dimilikinya, Gus Kikin diharapkan mampu menginspirasi generasi muda NU untuk menjadi pribadi yang unggul, baik dalam bidang agama maupun kehidupan sosial dan ekonomi. Penunjukannya sebagai pemimpin NU Jawa Timur menjadi babak baru dalam perjalanan panjangnya, sebuah perjalanan yang diharapkan akan membawa manfaat besar bagi umat dan bangsa.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Musik DJ Paling Enak Didengar: Sensasi 2024 dengan Sentuhan Remix Lokal

Maulana Yusuf

Musik DJ terus berevolusi, dan di tahun 2024 ini, trennya semakin menarik untuk diikuti. Jika di tahun-tahun sebelumnya kita disuguhi ...

Tinggalkan komentar