Fajar Sadboy, pemuda yang viral karena ekspresi patah hatinya yang begitu jujur dan menghibur, kini melebarkan sayapnya ke dunia musik. Setelah sukses mencuri perhatian publik dengan celotehan-celotehan bijak tentang cinta yang menggelitik, Fajar resmi merilis single perdananya berjudul "Wenggo Wenggo" pada 23 Februari lalu. Lagu ini dengan cepat mencuri perhatian, dengan video musiknya telah ditonton lebih dari 600 ribu kali di kanal YouTube Nada Jwara.
"Wenggo Wenggo" bukan sekadar lagu asal-asalan. Di balik aransemen yang catchy dan lirik yang terkesan jenaka, tersimpan curahan hati Fajar tentang pahit manisnya pengalaman cinta. Judul lagu ini sendiri diambil dari kata-kata khas yang sering dilontarkannya, "Wenggo wenggo kukukuk," yang kini menjadi identitasnya di dunia maya.
Lirik lagu ini banyak menyinggung tentang kisah hidup Fajar, termasuk pengakuannya yang viral karena menangis, bukan karena ingin menjadi artis. Fajar tak ragu untuk memasukkan identitasnya sebagai "Fajar Labatjo, asliku Gorontalo" ke dalam lirik, seolah ingin menegaskan bahwa ia tetaplah sosok yang sama, meski kini dikenal banyak orang.
Also Read
Menariknya, di balik candaan dan gaya bahasa khas Fajar, lagu ini juga menyentuh keresahan para remaja. Lirik seperti "Hidup yang kurasakan seperti ku tanpa tujuan, ini bukan balapan tapi sebuah pelajaran. Walau sebuah beban namun tetap ku paksakan," terasa sangat relevan dengan gejolak dan pencarian jati diri yang sering dialami anak muda.
Fajar juga menunjukkan sisi dirinya yang berbeda. Jika sebelumnya dikenal dengan ungkapan-ungkapan galau dan patah hati, di lagu ini ia mencoba menunjukkan sisi rap-nya. Ia berkolaborasi dengan Widia Kalana, dengan percaya diri mengalirkan lirik-lirik yang penuh makna, meski dibungkus dengan gaya yang khas Fajar.
"Wenggo Wenggo" memang bukan lagu cinta biasa. Ia adalah representasi dari seorang Fajar Sadboy yang apa adanya, dengan segala kegalauan dan keresahannya. Ia bukan berusaha menjadi sempurna, tapi justru di situlah letak keunikannya. Lagu ini seolah menjadi wadah bagi para pendengar yang mungkin merasakan hal yang sama, menjadikannya sebuah karya yang relatable dan menghibur.
Yang lebih menarik, lagu ini menggarisbawahi bahwa popularitas bisa datang dari mana saja, bahkan dari sesuatu yang dianggap remeh seperti patah hati. Fajar membuktikan bahwa ketulusan dan kejujuran dalam berekspresi bisa menjadi magnet yang menarik perhatian banyak orang. Kini, dengan debut musiknya, Fajar tidak hanya menjadi sosok viral, tapi juga seorang artis yang memiliki karya dan menyampaikan pesan lewat karyanya. Ia berhasil mengubah air mata menjadi karya yang menghibur, dan itu adalah pencapaian yang patut diacungi jempol.