NIKI kembali menggetarkan hati pendengar dengan lagu terbarunya, "Did You Like Her in the Morning?". Lagu yang masuk dalam album "Buzz" ini bukan sekadar alunan musik galau biasa, tapi sebuah jendela untuk melihat kompleksitas perasaan insecure dalam hubungan percintaan. Liriknya yang puitis dan penuh pertanyaan, membawa kita menyelami pikiran seseorang yang dihantui masa lalu kekasihnya.
Lagu ini bukan bercerita tentang cinta yang berbunga-bunga, melainkan tentang bagaimana sulitnya bersaing dengan bayangan mantan pasangan. NIKI dengan cerdas merangkai kata-kata yang menggambarkan betapa rapuhnya kepercayaan diri seseorang ketika dibandingkan dengan cinta masa lalu sang kekasih. Pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apakah dulu kau suka melihatnya di pagi hari?" dan "Apakah dia terlihat tanpa beban saat mengenakan sweatermu?" bukan sekadar ungkapan rasa penasaran, tapi juga gambaran betapa dalamnya rasa tidak aman yang dirasakan.
Kita diajak untuk merasakan kegelisahan yang mendalam. Bukan hanya tentang pertanyaan "apakah dia lebih baik dariku?", tetapi juga "apakah aku bisa memberikan yang sama seperti dia?". Rasa takut dan kecemasan ini diungkapkan dengan lugas, membuat lagu ini begitu relatable bagi siapa saja yang pernah berada di posisi serupa.
Also Read
Hal yang menarik dari lagu ini adalah kejujuran dalam mengakui kerentanan diri. NIKI tidak mencoba untuk menyembunyikan rasa insecure-nya. Ia justru membiarkan emosi itu mengalir dalam liriknya, sehingga pendengar dapat merasakan kepedihan yang sama. Bagian "I know it’d be easier if I just didn’t ask / But it’d also be easier if she wasn’t your last" menjadi puncak dari kegelisahan ini. Seolah ada pergulatan batin antara keinginan untuk tahu dengan kesadaran bahwa informasi itu bisa semakin menyakitkan.
Selain itu, penggunaan metafora dalam lirik lagu ini juga patut diacungi jempol. Ungkapan "the former crowned head of your old Ford’s front seat" menggambarkan bagaimana mantan pacar kekasihnya seolah memiliki tempat istimewa dalam hidup sang kekasih, bahkan lebih dari dirinya saat ini. Metafora ini menambah lapisan makna pada lirik, sehingga tidak hanya sekadar pertanyaan retoris, tetapi juga simbol dari ketidakberdayaan untuk bersaing dengan masa lalu.
NIKI berhasil menangkap inti dari rasa insecure dalam hubungan. Lewat lagu ini, kita diingatkan bahwa masa lalu seringkali menjadi hantu yang sulit dihilangkan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam lagu ini bukan untuk mencari jawaban, melainkan untuk memvalidasi perasaan yang tengah berkecamuk. "Did You Like Her in the Morning?" bukan hanya tentang cinta, tapi juga tentang penerimaan diri dan keberanian untuk menghadapi ketakutan yang menghantui. Lagu ini sangat pas didengarkan ketika kita sedang merenungkan hubungan yang sedang dijalani atau ketika kita merasa sedang berjuang dengan bayangan masa lalu pasangan.