Billie Eilish kembali membius penggemar dengan album terbarunya, Hit Me Hard and Soft, yang dirilis pada 17 Mei 2024. Di antara 10 lagu yang ada, "Birds of A Feather" mencuri perhatian. Lagu ini bukan hanya sekadar soundtrack untuk serial Heartstopper musim ketiga, tapi juga sebuah deklarasi cinta yang mendalam dan menyentuh relung hati. Lantas, apa yang membuat lagu ini begitu istimewa? Mari kita bedah lebih dalam.
Lebih dari Sekadar Ungkapan Cinta
"Birds of A Feather" bukan sekadar lagu cinta biasa. Ia adalah sebuah janji, sebuah sumpah setia yang melintasi batas-batas kehidupan. Billie Eilish, dengan liriknya yang khas, membawa kita menyelami kedalaman cinta yang tak lekang oleh waktu, bahkan hingga maut menjemput.
Lirik seperti "I’ll love you ‘til the day that I die. ‘Til the light leaves my eyes" bukan sekadar kata-kata manis. Ini adalah komitmen yang besar, sebuah tekad untuk mencintai tanpa syarat hingga akhir hayat. Ia tidak ragu menyatakan keinginannya untuk selalu bersama sang kekasih, bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun. "I want you to stay ‘til I’m in the grave, ’Til I rot away, dead and buried. ‘Til I’m in the casket you carry," adalah bukti betapa kuatnya rasa keterikatan emosional Billie kepada pasangannya.
Also Read
Skeptisisme dalam Cinta yang Abadi
Menariknya, di tengah janji cinta yang begitu dalam, Billie tidak menutup mata pada realita. Ia menyadari bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. "Can’t change the weather, might not be forever. But if it’s forever, it’s even better," adalah refleksi jujur tentang ketidakpastian dalam hubungan. Namun, alih-alih menyerah, ia justru berharap bahwa cintanya akan menjadi pengecualian, akan terus bertahan hingga akhir nanti.
Peribahasa yang Bermakna Dalam
Judul lagu ini, "Birds of A Feather," diambil dari peribahasa Inggris, "birds of a feather flock together," yang berarti orang-orang yang memiliki kesamaan minat cenderung bersama. Dalam lagu ini, Billie menggunakan metafora ini untuk menggambarkan ikatan batin antara dirinya dan sang kekasih. Mereka bagai burung yang terbang bersama, sehati dan sejiwa.
Emosi yang Mendalam dalam Setiap Baris Lirik
Lirik "And if I’m turning blue, please don’t save me" adalah salah satu baris yang paling menyentuh. Warna biru di sini bisa diartikan sebagai kesedihan atau kondisi fisik yang sekarat, bahkan mayat. Namun, yang lebih penting adalah pesan yang tersirat: Billie begitu mencintai dan bergantung pada pasangannya, sampai-sampai ia rela ikut "menyerah" jika pasangannya pergi. Ini adalah bentuk cinta yang intens, yang mungkin sulit dipahami oleh sebagian orang.
Lebih dari Sekadar Lagu, Sebuah Refleksi
"Birds of A Feather" bukan hanya lagu yang enak didengar. Ia adalah sebuah refleksi tentang cinta, komitmen, dan harapan. Billie Eilish, dengan gaya musiknya yang khas, mengajak kita untuk merenungkan makna cinta yang sesungguhnya. Ia tidak hanya berbicara tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang tantangan, ketidakpastian, dan pengorbanan yang mungkin ada di dalamnya.
Lagu ini adalah pengingat bahwa cinta sejati adalah tentang menerima pasangan apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ia juga mengajarkan kita untuk tidak takut berkomitmen, bahkan jika kita tahu bahwa segala sesuatu bisa berubah. Karena, pada akhirnya, cinta adalah sebuah pilihan, dan pilihan itu bisa menjadi hal yang paling indah dalam hidup kita.
