Bulan Ramadan, bulan penuh berkah, seringkali diisi dengan berbagai aktivitas yang sedikit berbeda dari hari-hari biasa. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah seputar kebolehan mendengarkan musik, apalagi dengan headset, saat sedang berpuasa. Apakah hal ini membatalkan puasa? Mari kita bedah lebih dalam.
Pendapat populer yang sering kita dengar adalah, "Headset kan tidak masuk ke dalam telinga, jadi tidak membatalkan puasa." Argumen ini memang cukup logis. Secara fisik, earphone atau headphone memang hanya berada di luar atau di bagian luar lubang telinga. Tidak ada benda yang benar-benar masuk ke dalam rongga telinga bagian dalam, tempat yang secara biologis terhubung langsung dengan sistem pencernaan.
Namun, di balik logika fisik tersebut, ada dimensi lain yang perlu kita pertimbangkan, yakni dimensi spiritual. Ust. H. Mohamad Suharsono telah menjelaskan bahwa secara hukum fikih, mendengarkan musik apapun tidak termasuk hal yang membatalkan puasa. Tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh melalui telinga. Jadi, dari sudut pandang ini, puasa tetap sah.
Also Read
Meski begitu, penting untuk kita memahami bahwa Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Lebih dari itu, Ramadan adalah bulan untuk melatih diri, mendekatkan diri pada Allah SWT, dan menghindari segala sesuatu yang sia-sia. Di sinilah letak persoalan mendengarkan musik saat puasa menjadi sedikit kompleks.
Musik, pada dasarnya, adalah sebuah karya seni yang bisa membawa berbagai macam emosi dan suasana hati. Beberapa jenis musik bisa membangkitkan semangat, memberi ketenangan, bahkan ada juga yang memicu kesedihan atau kenangan tertentu. Terlalu larut dalam alunan musik, apalagi musik yang tidak memiliki nilai positif, bisa saja melalaikan kita dari tujuan utama berpuasa.
Bayangkan, ketika kita sedang asyik mendengarkan lagu-lagu bernada riang atau bahkan lagu patah hati dengan headset yang terpasang di telinga, lalu tanpa sadar kita terhanyut hingga melupakan sholat atau membaca Al-Quran. Di sini, bukan puasanya yang batal secara hukum, tapi esensi dari berpuasa bisa jadi berkurang. Puasa menjadi sekadar menahan lapar dan haus, tanpa ada peningkatan spiritualitas.
Oleh karena itu, saran terbaiknya adalah untuk bijak dalam memanfaatkan waktu Ramadan. Alih-alih memanjakan telinga dengan musik sepanjang hari, coba alihkan perhatian pada kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, atau melakukan kegiatan sosial. Jika memang ingin mendengarkan musik, pilihlah musik-musik religi yang bisa menentramkan hati dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
Intinya, meski mendengarkan musik dengan headset tidak membatalkan puasa secara fikih, bijaklah dalam memilih aktivitas. Manfaatkan Ramadan untuk meningkatkan kualitas diri, bukan malah terjebak dalam hal-hal yang kurang bermanfaat. Ingat, Ramadan adalah kesempatan emas untuk meraih ridho Allah SWT.